
Jakarta, MERDEKANEWS -- Media sosial dihebohkan video Pendeta Gilbert Lumoindong diduga menghina kewajiban zakat 2,5 persen bagi umat Islam. Video berdurasi 59 detik tersebut ramai dibagikan di akun media Sosial X dan Instagram
Dalam video itu terlihat Pendeta Gilbert melakuan ceramah. Pria bertubuh tambun ini membandingkan lebih mudahnya beribadah di agamanya yang dilakukan hanya seminggu sekali dan tidak perlu ada ritual bersih-bersih anggota tubuh ataupun gerakan-gerakan yang membuat capek.
"Orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya, saya bilang loe 2,5 (kewajiban zakat di Islam), gue 10 persen bukan berarti gue jorok, disucikan oleh darah Yesus," kata Gilbert, disambut gelak tawa dan tepuk tangan jamaah yang hadir.
Kemudian dia membandingkan dengan umat Islam yang memiliki kewajiban membayar zakat 2,5 persen dan sholat. "Kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai," ujarnya.
Namun usai videonya viral di media sosial Pendeta Gilbert meminta maaf. Ia menyampaikan permohonan maaf ke publik usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).
Gilbert menyampaikan terima kasih kepada JK yang telah menerimanya. "Pertama-tama terima kasih buat Pak JK, Pak Prof Komaruddin Hidayat dan juga Pak Imam. Jadi yang selanjutnya izinkan saya ucapkan minal aidin wal faizin buat seluruh kawan-kawan yang merayakan Hari Raya Idul Fitri dan di momen yang sebetulnya indah ini biarlah jangan ada ketegangan di kita," katanya.
Gilbert mengaku tak ingin videonya membuat kegaduhan. Ia mengatakan pernyataannya tidak bermaksud mengolok-olok atau menghina umat Muslim.
Gilbert menyadari keberlangsungan hari raya Idul Fitri dan Paskah seharusnya membuat suasana menjadi baik. "Pertama-tama, sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," katanya.
"Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," tutur Gilbert.
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," ujarnya.
Gilbert menjelaskan pernyataannya yang viral itu disampaikan saat memberi khotbah ibadah Minggu. Dia mengatakan pernyataannya bukan disampaikan untuk umum.
"Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yang kedua itu adalah ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu, karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," jelasnya.
-
DPD Partai Gerindra Bali Tidak Pernah Berafiliasi dengan Ormas GRIB! yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB
-
Penyewa Didalami, Polisi: Pelaku Ricuh di Kemang Berasal dari Kelompok Jasa Pengamanan 10 orang yang kita tangkap ini merupakan kelompok yang berasal dari jasa pengamanan
-
Putusan MK Soal Kritik Tak Bisa Dijerat Pidana Dinilai Merawat Substansi Demokrasi Putusan MK ini merawat nilai-nilai substantif dari demokrasi
-
Respons Dedi Mulyadi Diancam Dibunuh: Risiko Seorang Pemimpin Kalau ada ancaman itu, ya risiko bagi seorang pemimpin. Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu
-
Raba-raba Dada Pasien Viral di Medsos, Dokter Kandungan Mesum di Garut Diburu Polisi "Kita dapat infonya, semalam tadi. Saat ini kita lagi lakukan penyelidikan,"