merdekanews.co
Jumat, 05 April 2024 - 18:25 WIB

Menteri Arifin Minta PLN Perbanyak SPKLU Kendaraan Listrik di Jalur Utama Pemudik

Viozzy - merdekanews.co
Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/4). (Foto dok Kementerian ESDM)

Gresik, MERDEKANEWS -- Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang paling ditunggu oleh umat muslim di Indonesia, bertepatan dengan momen tersebut, sudah sejak lama menjadi tradisi dengan istilah "mudik", yakni tradisi untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman, atau dengan mengunjungi keluarga dan sanak saudara di kampung.

Berdasarkan hasil surveri yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan Badan Pusat Statistik, pada tahun 2024 ini diperkirakan terjadi mudik atau pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Dari jumlah tersebut, hasil survei mencatat sebanyak 18,3% atau 35,42 juta orang merupakan pemudik yang menggunakan mobil pribadi.

Meski sebagian besar pemudik mobil pribadi menggunakan berbasis fossil, namun masih ada yang memanfaatkan mobil berbasis listrik untuk pulang ke kampung halaman. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kepada PT. PLN (Persero) untuk meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), khususnya di sepanjang jalur utama yang menjadi destinasi utama pemudik.

"Infrastruktur tuh harus ada dulu, supaya orang bisa nyaman kalau mau pergi jauh. PLN sudah mempunyai SPKLU yang cukup banyak, tapi kurang banyak dan mesti diperbanyak lagi. Sekarang kan ada sekitar 1.200 SPKLU, kalau bisa sih sampai 5.000 SPKLU," Ujarnya usai meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/4).

Menurut Arifin, dengan menggunakan mobil listrik untuk mudik, akan mampu menghemat bahan bakar sekitar 60-70%. Selain itu, jarak tempuh rata-rata mobil listrik mencapai 300-350 KM. Sehingga SPKLU perlu diperbanyak di rest area sepanjang jalan tol, dan memanfaatkan teknologi dengan pengisian daya yang cepat (fast charging).

Selain itu, Arifin meminta adanya kolaborasi antar Badan Usaha Plat Merah, yakni PLN dan Pertamina, dalam menyediakan SPKLU, sehingga bisa saling terintegrasi. "Kalau bisa PLN dengan Pertamina sama-sama, harusnya terintegrasi supaya efisien. Jadi di rest area, orang bisa makan sambil beristirahat, serta mengisi daya mobil listriknya," pintanya.

Adapun jumlah SPKLU tercatat sebanyak 1.124 titik, terdiri dari Slow Charging sebanyak 499 unit, Medium Charging sebanyak 360 unit, Fast Charging sebanyak 110 unit, dan Ultra Fast Charging sebanyak 155 unit. SPKLU tersebut tersebar di 819 lokasi, seperti di kantor Unit Induk, Unit Pelaksana dan Jalur Tol serta beberapa Hotel yang siap untuk mendukung kendaraan listrik.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai jalur mudik. Hal ini diharapkan memudahkan pengguna mobil listrik yang mudik untuk melakukan pengisian daya.

"SPKLU ini telah disiapkan PLN, mulai dari kantor Unit Induk, Unit Pelaksana dan Jalur Tol serta beberapa hotel yang siap untuk mendukung kendaraan listrik," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan MP Dwi Nugroho dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM di Jakarta, Rabu (3/4).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini telah tersedia 1.124 SPKLU yang tersebar di 819 lokasi. Rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 23 KM, sementara jarak tempuh rata-rata kendaraan listrjk mencapai 300-350km, sehingga sangat aman untuk mudik.

Nugroho menyampaikan sebanyak 624 Mesin di 438 lokasi dioperasikan menggunakan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) PLN, sedangkan sebanyak 500 Mesin di 381 lokasi tidak menggunakan IUPTL-PLN (Kemitraan Geotagging). Ia juga menyampaikan untuk ruas tol Trans Sumatera-Jawa saat ini tersedia 64 unit EV Charger pada 38 titik SPKLU, dan akan ditambah 100 unit SPKLU.

Berikut daftar rest area tol Trans Sumatera-Jawa yang menyediakan charging point atau SPKLU kendaraan listrik:

1. SPKLU REST AREA KM 311 Palembang

2. SPKLU REST AREA KM 306 Palembang

3. REST AREA KM 277 Terpeka

4. REST AREA KM 269 Terpeka

5. SPKLU REST AREA KM 172 B Tulang Bawang Barat

6. SPKLU REST AREA 163 A Lampung Tengah

7. SPKLU REST AREA KM 87 B Natar, Lampung Selatan

8. SPKLU REST AREA KM 49 A Lampung

9. SPKLU REST AREA KM 20 B Trans Sumatera

10. SPKLU Pelabuhan Merak

11. SPKLU REST AREA KM 68 A

12. SPKLU REST AREA KM 43

13. SPKLU HVT REST AREA Pinang KM 13,5

14. SPKLU HVT REST AREA Serpong KM 7

15. SPKLU HVT REST AREA Km 45 Ciawi

16. REST AREA KM 10,6 Tol Jagorawi

17. SPKLU REST AREA KM 6 Jakarta-Cikampek

18. SPKLU REST AREA KM 57 A Ruas Jakarta-Cikampek

19. SPKLU REST AREA KM 62 B Ruas Jakarta-Cikampek

20. SPKLU REST AREA KM 88 B Ruas Cipularang

21. SPKLU REST AREA KM 88 A Ruas Cipularang

22. SPKLU HVT REST AREA KM 97 Cipularang

23. SPKLU REST AREA KM 101 B Ruas Cipali

24. SPKLU REST AREA KM 130 A Ruas Cipali

25. SPKLU REST AREA KM 130 B Ruas Cipali

26. REST AREA KM 207 A Ruas Palikanci

27. REST AREA KM 208 B Ruas Palikanci

28. SPKLU REST AREA KM 229 B Ruas Kanci-Pejagan

29. SPKLU REST AREA KM 228 A Ruas Kanci-Pejagan

30. REST AREA KM 379 A Ruas Batang-Semarang

31. REST AREA KM 389 B Ruas Batang Semarang

32. REST AREA KM 519 A Ruas Solo-Ngawi

33. REST AREA KM 519 B Ruas Solo-Ngawi

34. SPKLU PLN REST AREA KM 626 B

35. SPKLU PLN REST AREA KM 626 A

36. SPKLU REST AREA Utama Raya Situbondo

37. SPKLU PLN UP3 Situbondo

38. SPKLU REST AREA Grand New Watudodol. (Viozzy)






  • SPKLU Rest Area KM 57A Catat Transaksi Tertinggi SPKLU Rest Area KM 57A Catat Transaksi Tertinggi Berdasarkan laporan PT PLN (Persero) untuk Kategori SPKLU Rest Area, transaksi tertinggi terdapat pada SPKLU Rest Area KM 57A sebesar 1.323 KWH, dan untuk SPKLU Non Rest Area terdapat pada SPKLU UID Jakarta Raya sebesar 4.632 KWH