Jakarta, MERDEKANEWS -- Perubahan status kota Jakarta yang tidak akan lagi sebagai ibu kota menjadi pembicaraan hangat dalam dunia bisnis dan ekonomi. Penetapan status ini masih menunggu diterbitkannya Keputusan Presiden (Kepres) yang akan menandai pencabutan status DKI pada Jakarta.
Di saat bersamaan, DPR, DPD, dan pemerintah mulai membahas pembentukan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Baleg DPR menargetkan RUU itu rampung dan disahkan sebagai UU pada 4 April 2024 dalam rapat paripurna DPR.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, hilangnya status kekhususan Jakarta sebagai DKI tak memberi dampak langsung maupun tak langsung. Namun, lanjutnya, dengan perubahan status Jakarta, akan menjadikan kota ini sebagai pusat perekonomian nasional maupun global.
“Dengan Jakarta menjadi pusat perekonomian akan membuatnya produktif, lebih nyaman dan aman. Karena akan lebih leluasa menetapkan tata ruang. Selama ini kan selalu harus tergantung pada pemerintah pusat karena sebagai ibu kota (negara RI). Dengan status nggak lagi Ibu Kota, Jakarta akan semakin bebas menetapkan klaster-klaster bisnisnya,” kata Sarman dalam acara Profit CNBC Indonesia, Senin (18/3/2024).
Menurutnya, ketika Jakarta ditetapkan sebagai daerah khusus, harus diketahui secara spesifik terkait kekhususannya. Bagaimana pun Jakarta selama ini telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Investasi dan kontribusi terhadap PDB, juga 70% perputaran uang itu ada di Jakarta. Jadi perlu penguatan kekhususannya di mana. Nanti di dalam UU itu perlu ada penegasan,” tambahnya.
Menurut Sarman, meski berubah status, Jakarta tetap akan menarik bagi investor. Dengan tidak lagi jadi ibu kota, kemungkinan akan menarik investasi startup, jasa, bahkan mungkin dari sisi transportasi, hingga infrastruktur.
“Jadi peluang makin banyak nantinya, Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional maupun global. Investor internasional pun akan semakin fokus dengan peluang investasi di Jakarta,” pungkas Sarman. (Viozzy)
-
Menhub Siap Fasilitasi Investasi TOD MRT Jakarta Pemerintah Indonesia mendukung dan siap memfasilitasi investasi pembangunan TOD di sepanjang jalur MRT sebagai salah satu solusi kemacetan, polusi, serta kebutuhan akan transportasi keberlanjutan di Jakarta
-
Giliran Atlet Muda Unjuk Gigi, Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro Siap Come Back Dengan skuad yang diisi dengan pemain-pemain baru dan lebih muda, kami sangat antusias menyambut dimulainya ajang Proliga 2024 dan optimis bisa menyajikan permainan yang lebih kompetitif untuk menembus final four dan meraih gelar juara
-
Indonesia-Jepang Teken Paket Kontrak Pembangunan 205 MRT Jakarta Senilai Rp4.2 Triliun Ini merupakan sebuah jalan menuju perubahan yang membawa dampak positif bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya dengan menghadirkan alternatif transpotasi yang lebih nyaman, aman dan efisien
-
Ngerih! Selebgram Bunuh Diri Saat Live Instagram, Polisi: Sempat Cekcok dengan Kekasihnya FM diketahui melakukan gantung diri sambil melakukan siaran langsung atau live instagram
-
Gara-gara Hal Ini, 4 Gerbang Tol Utama Keluar Jakarta di Evaluasi Menhub Kalau tahun lalu itu pemudik lebih suka siang hari, namun sekarang lebih suka malam, sehingga siangnya cenderung kosong. Nah, bagaimana kita memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, ini menjadi penting