merdekanews.co
Selasa, 19 Maret 2024 - 10:25 WIB

Pelaku Bisnis Didorong Terapkan LoS Pengelolaan Gedung dan Kawasan

Viozzy - merdekanews.co
Seminar Nasional dan Sosialisasi Level of Service (LoS) yang diselenggarakan KAMAJAYA berkolaborasi dengan Otorita IKN, Kadin, dan Inkindo di Auditorium Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sabtu (16/3/2024).

Yogyakarta, MERDEKANEWS -- Pengelolaan gedung dan kawasan harus dilaksanakan dengan baik dan benar melalui manajemen fasilitas (facilities management). Sayangnya, belum banyak pelaku bisnis di Indonesia yang sudah menjalankan manajemen fasilitas.

Hal ini menjadi fokus bahasan dalam Seminar Nasional dan Sosialisasi Level of Service (LoS) yang diselenggarakan KAMAJAYA berkolaborasi dengan Otorita IKN, Kadin, dan Inkindo di Auditorium Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sabtu (16/3/2024). KAMAJAYA merupakan wadah Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Seminar berfokus pada manajemen fasilitas yang meliputi penetapan standar tingkat layanan, pengukuran dan evaluasi Level of Service (LoS) dalam pengelolaan gedung dan kawasan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Dengan menetapkan standar layanan yang lebih baik, diharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam manajemen fasilitas, infrastruktur dan layanan perkotaan di IKN.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur, Insannul Kamil mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi kunci pembuka berkembangnya sektor bisnis manajemen fasilitas yang masih ketinggalan bila dibandingkan negara maju dan tetangga yang telah berkembang pesat.

Insannul juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM sektor industri konstruksi sebagai penggerak kemajuan Badan Usaha Jasa Konstruksi Kecil dan menengah yang belum kompetitif dan perlu perhatian lebih serius dari pemerintah.

“IKN tentunya harus memberikan peluang bagi semua badan usaha jasa konstruksi untuk ikut berpartisipasi dengan syarat memenuhi standar yang ditetapkan. pemerintah, hal ini perlu didorong”, katanya.

Dia menambahkan, bisnis sektor konstruksi di Indonesia menunjukkan geliat positif dan menjadi salah satu sektor penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai proyek konstruksi, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.

“Perlu dukungan pemerintah dan semua pemangku kepentingan sektor bisnis industri konstruksi untuk meningkatkan SDM sektor konstruksi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga ahli dan tenaga terampil konstruksi yang tersertifikasi, sehingga akan dapat memenuhi standar – standard yang ditetapkan,” kata Insannul. (Viozzy)