merdekanews.co
Rabu, 06 Maret 2024 - 07:55 WIB

Leader Branding: Rekam Jejak dan Prestasi

Viozzy - merdekanews.co
Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Pembelajaran di Sespim Lemdiklat Polri dimulai dari "company profile" yang menjabarkan.

Apa keunggulannya?, bagaimana proses pembelajarannya dan menjawab mengapa Sespim Lemdilklat Polri itu penting bagi Pemimpin di masa depan. Selain itu juga melatih membranding menjadi siapa dan apa karya karyanya: Melatih para serdik unjuk prestasi dan dapat menjadi ikon dalam keutamaan Polri.

Apa yang dicita-citakan dan menjadi tujuan lembaga pendidikan Sespim Lemdiklat Polri didukung adanya "Literasi kepemimpinan".Materi pelajaran dengan konteks dan kontens yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengetahuan membangun karakter pemimpin di masa depan dengan adanya :Quotes, Referensi pendukung, E jurnal, E book, E library dan sebagainya.

Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengambil kebijakan melainkan juga mengkomunikasikan. Maka dikembangkan program : "Leadership dialog" Podcast tentang pemimpin dan kepemimpinannya

Kemampuan seorang pemimpin ada pada saat menghadapi situasi emergency maupun contigency sehingga policing/ pemolisian yang diajarkan atau dilatih dalam bernagai model emergency maupun contigency policing: 

Pola pola pemolisian dalam berbagai situasi dan kondisi krisis, pengambilan keputusan pemimpin untuk mengatasi dan mengembalikan keteraturan sosial yang rusak.

Pemimpin di masa depan wajib memahami "Masdarwis" masyarakat sadar seni budaya dan pariwisata. Dalam membangun keutamaannya bagi kemanusiaan, keteraturan sosial maupun peradaban, "cooling system" menjadi salah satu hal yang dapat dibangun melalui :Seni budaya dan pariwisata bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban.

Para pemimpin tidak sebatas linier dan terjebak dalam zona nyaman maka kreatifitas dan inovasi: Hal hal baru dan kebaruan menjadi suatu standar bagi kualitas maupun tingkat keberhasilannya. Pembelajaran di Sespim Lemdiklat Polri tidak sebatas memahami konsep dan teori melainkan juga "studi kasus" : Belajar dari berbagai kejadian atau isu isu penting yang terjadi dalam masyarakat, mencari akar masalah dan solusinya sebagai upaya penanganannya baik pra, saat maupun pasca kejadian 

Sespim Lemdiklat Polri melakukan "Bench marking" Studi banding dalam dan luar negeri. Bench mark luar negeri berdialog dari pendekata bagaimana :

1. Polisi dalam pemolisiannya melaksanakaan keutamaannya untuk: kemanusiaan dalam mewujudkan dan memeliharara keteraturan sosial yang merupakan suatu peradaban

2. Political will yang berkaitan dengan posisi kepolisian dalam administrasi negara

3. Sistem kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada publik :

  • Keamanan
  • Keselamatan
  • Hukum
  • Administrasi
  • Informasi
  • Kemanusiaan

4. Keutamaan atau sebagai core value birokrasi dapat dilaksanakan

5. Networking dan kemitraan dengan berbagai helix / stake holder

6. Kaderisasi kepemimpinan maupun pembinaan karier

7. Sistem edukasi dari pembentukan hingga pengembangannya

8. Membangun ikon dan kebanggaan sebagai esprit de corps yang fair dan sehat sebagai petugas polisi yang menyelenggarakan pemolisian

9. Police act atau hukum kepolisian dan kode etiknya

10. Tatkelola lingkungan kerja secara birokratis maupun secara sosial.

Hal konseptual dan pragmatis saling menguatkan untuk kita bisa mengkonstruksi bagi pengembangan kemitraan maupun menjalin kemitraan.

Kegiatan "bench mark dalam negri" dalam dialognya juga merupakan bakti kepada institusi dan kepada masyarakat dalam konteks membangun kualitas kinerja dan profesionalisme TNI, Polri, Kementrian dan Lembaga dalam memberikan pelayanan kepada publik yang berstandar prima.

Apa yang didiskusikan dalam dialog peradabannya mencakup kebijakan dan implementasi : 

A. Kerja TNI, Polri, Kementrian dan Lembaga di dalam ranah birokrasi yang mencakup :

1. Kepemimpinan

2. Adminstrasi

  • Kepemimpinan
  • Pokok pokok manajerial : ren org lak was dal
  • Pembinaan SDM
  • Pembinaan Logistik
  • Pembinaan Anggaran

3. Operasional 

  • Rutin
  • Khusus
  • Kontijensi

4. Capacity building Inovasi dan kreatifitas

B. Kinerja TNI, Polri, Kementrian dan Lembaga di Ranah Masyarakat

1. Kemitraan 

2. Pelayanan publik

Di lihat pda sentra sentra pelayanan publik dijabarkan konteks

  • Pelayanan keamanan
  • Pelayanan keselamatan
  • Pelayanan hukum
  • Pelayanan administrasi
  • Pelayanan informasi
  • Pelayanan kemanusiaan

3. Pemecahan masalah dan pencegahan

4. Networking atau membangun jejaring

Pekerjaan di ranah birokrasi maupun di ranah masyarakat dapat dilihat bagaimana 

1. Konteks kebijakannya 

2. Core value dan budaya organisasi

3. Kualitas kinerja

4. Kualitas tingkat kepercayaan publik

5. Konteks keamanan dan rasa aman dikaitkan isu isu penting dalam masyarakat dengan pendekatan gatra yang ada. Bisa dikembangkan dengan konteks lainnya yang relevan

Pemimpin itu juga guru yang dapat dikembangkan dalam "Leadership coaching". Dialog Sespim Lemdiklar Polri secara aktual maupun virtual bagi Indonesia majumelalui tema antara lain :

a. Sispam kota

b. Perbatasan

c. Konflik sosial

d. Bhabin kamtibmas

e. Model model pemolisian

f. Pemimpin dan kepemimpinannya

g. Pengamanan pemilu serentak

h. Penanganan bencana

i.  Modernisasi Polri

j. Social engineering

Di era digital kemampuan membangun keamanan dan rasa aman para pemimpin juga wajib memahami " Smart City" sebagai modelnya. Smart City dalam konteks model pemolisian setidaknya mencakup :

1. Adanya Back office, Application yang berbasis Artificial Intellegent dan Net Work yang berbasis Internet of things, yang dapat berfungsi sebagaimana semestinya dan menghasilkan Algoritma maupun indexs safety maupun undexs security

2. Dapat menjadi Pusat K3i (Komunikasi, Koordinasi, Komando dan Pengenadalian serta Informasi)

3. Dalam pendekatan safety, membangun model " IT for Road Safety" yang mencakup :

  • TMC ( Traffic Management Centre ) untuk mendukung Road Safety Management
  • SSC ( Safety and Security Centre ) untuk mendukung Safer Road
  • ERI ( Electronic Registration and Identification ) untuk mendukung Safer Vehicle
  • SDC ( Safety Driving Centre ) untuk mendukung Safer People
  • INTAN ( Intellegent Traffic Analysis ) untuk mendukung Post Crash

4. Dalam pendekatan security membangun "Harmoni" : pemeliharaan komunitas (berbasis wilayah, fungsional maupun dampak masalah) yang modern dan manusiawi yang diimplementasikan melalui Smart Management dan Smart Operation

5. Diawaki petugas polisi siber ( cyber cops )

6. Didukung Management Media maupun intellegent media

7. Mampu memonitor situasi dan kondisi lalu lintas maupun komunitas terutama pada kawasan black spot, trouble spot atau kawasan kawasan penting lainnya

8. Algoritma Road safety maupun Harmoni yang mampu memberikan prediksi antisipasi dan solusi yang dapat diakses on time dan real time serta any time dalam bentuk: infografis, info statistik, info virtual lainnya.

9. Mendukung Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota) melalui smart policing : conventional policing, electronic policing maupun forensic policing

10. Mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE ) melalui Big Data System dan One Stop Service Sistem dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakan ( pelayanan : keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi dan kemanusiaan).

Yang perlu ditekankan kembali bagi para pemimpin adalah mampu memahami dan membangun cooling system dalam kebijakan kebijannya melalui media dan mengembangkan Art Policing. Pemimpin dalam kebijakannya adalah bijaksana bagi :" Kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban" yang merupakan keutamaannya dalam konteks keIndonesiaan maka:" Seni budaya dan pariwisata merupakam pilarnya".

Di dalam masyarakat konflik dan berbagai hal yang kontra produktif akan merusak menghambat bahkan mematikan produktifitas. Kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban rusak akibat terjadinya berbagai hal yang kontra produktif antara lain :

1. Propaganda yang menyesatkan dan mengadu domba yang dibumbui ujaran ujaran kebencian dengan memanfaatkan primordialisme

2. Pemberitaan dan informasi hoax

3. Pembenaran yang mengalahkan kebenaran dengan pemutarbalikan fakta

4. Black campaign

5. Premanisme di berbagai bidang

Banyak hal lain yang dilakukan untuk pembodohan dan mengobok-obok opini publik yang berujung konflik sosial dan chaos. Di dalam "Art policing" atau pemolisian dengan pendekatan seni budaya dan pariwisata membangun cooling system untuk menyadarkan, memberdayakan dan mengcounter atas hal hal yang kontra produktif di atas dengan daya nalar/ logika yang waras agar kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban tetap terjaga.

Art policing untuk adanya cooling system dapat dilakukan melalui media untuk :

1. Menyadarkan,

2. Menginspirasi,

3. Memotivasi, 

4. Memberi solusi,

5. Mencounter issue hoax dan 

6. Menghibur

Management media menjadi jembatan hati yang merupakan dialog peradaban dalam implementasi art policing antara lain :

1. Membangun portal atau web site atau bekerja sama dengan media main stream atau dengan apa saja yang dapat menjadi rujukan atas kebenaran atau sesuai fakta dalam pemberitaan.

2. Memberdayakan media sosial dengan berbagai informasi yang mencerdaskan dan menyadarkan agar tidak mudah terhasut untuk melakukan tindakan tindakan yang kontra produktif.

Di Sespim Lemdiklat Polri untuk pembelajaran dalam konteks cooling system pembelajaran on campus dan off campus melalui " Leader Branding " dengan : 

1. Model pod cast

  • Peserta didik menampilkan keutamaan sebagai polisi
  • Menceritakan pengalaman dan keahliannya dalam sharing pengetahuan
  • Mendiskusikan pelajaran pelajaran di Sespim secara proaktif dan problem solving
  • Mendiskusikan isue isue penting yang terjadi dalam masyarakat

2. Model coaching

  • Dialog dengan para petugas di lapangan secara daring sd lini terdepan di wilayah masing masing peserta didik sebelum masuk Sespim.
  • Menyampaikan hal hal yang informatif edukatif serta inputing data dan ada dialog untuk solusinya

3. Model forum diskusi dan informasi

  • Forum Bhabinkamtibmas
  • Forum Masyarakat Sadar Seni Budaya dan Pariwisata
  • Forum Ikatan Sakura Indonesia
  • Forum Hukum dan Keadilan
  • Forum Ilmu Kepolisian
  • Forum Safety and Security

4. Model membranding

  • Kampung tertib, kampung tangguh dsb
  • Local heroes
  • Lomba dan pemberian penghargaan
  • Kampung Iklim
  • Desa Wisata

5. Model expo atau pameran , FGD dan seminar

  • Leaders Expo
  • FGD, Seminar tentang kebhinekaan, toleransi, narkoba, korupsi dsb 
  • Pameran dan festival seni budaya

6. Model Kemitraan

  • PKB Juang
  • Kampus Kebangsaan
  • Kemitraan dengan para stake holders untuk membangun soft power dan smart power
  • Bakti masyarakat

7. Model debat publik

Mengemas model dialog peradaban untuk menunjukan kebaruan dan pembaharuan hasil pemikiran para peserta didik

Pembelajaran di Sespim Lemdiklat Polri merupakan suatu dialog peradaban untuk menyiapkan pemimpin di masa depan yang profesional cerdas bermoral dan modern.

Program Leader Branding dinamis danbterus ditumbuhkembangkan dengan membuat produk tertulis maupun virtual yang berkaitan dengan :

1. Company profile Sespim:

Apa bagaimana mengapa sespim

2. Siapa dan apa karyanya:

Menampilkan para serdik yang berprestasi

3. Literasi kepemimpinan:

Materi pelajaran

Kontens yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengetahuan

  • Quotes
  • Referensi
  • E jurnal
  • E book
  • E library

4. Leadership dialog:

Podcast tentang kepemimpinan

5. Emergency policing dan

Contigency policing: 

Pola pola pemolisian dalam berbagai situasi dan kondisi serta pengambilan keputusannya

6. Masdarwis dan cooling system:

Seni budaya dan pariwisata bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban

7. Kreatifitas dan inovasi:

Hal hal baru dan kebaruan

8. Studi kasus :

Belajar dari berbagai kejadian atau isu isu penting yang terjadi dalam masyarakat

9. Bench marking:

Studi banding dalam dan luar negeri

10. Leadership coaching:

Dialog Sespim bagi Indonesia

  • Sispam kota
  • Perbatasan
  • Konflik sosial
  • Bhabin kamtibmas
  • Model model pemolisian
  • Pemimpin dan kepemimpinannya
  • Pengamanan pemilu serentak
  • Penanganan bencana
  • Modernisasi Polri
  • Social engineering

Produk produk tersebut menjadi salah satu akuntabilitas proses belajar mengajar dan mengimplementasikan keutamaan dalam pemolisian di lembaga pendidikan.

Cdl (Viozzy)