merdekanews.co
Sabtu, 27 Januari 2024 - 18:25 WIB

Jika Terpilih Jadi Presiden, Seratus Hari Pertama Anies Prioritaskan Reformasi Tata Niaga Pangan

Jyg - merdekanews.co
Anies Baswedan saat kampanye akbar di pelantaran Stadion H Dimurthala di Banda Aceh, Sabtu (27/01). (Foto: istimewa)

Banda Aceh, MERDEKANEWS -- Calon presiden (Capres) nomor 1 Anies Baswedan mengatakan, reformasi tata niaga pangan menjadi prioritas jika dirinya terpilih memimpin Indonesia dalam pemilu 2024.

Hal itu ditegaskan Anies usai menghadiri kampanye akbar di pelantaran Stadion H Dimurthala di Banda Aceh, Sabtu (27/01). Menurutnya, reformasi tata niaga pangan tersebut dalam rangka mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur untuk semua.

“Seratus hari (kerja) pertama menjadi prioritas untuk reformasi tata niaga kebutuhan pangan kita, dan kebijakan agromaritim menjadi satu kesatuan,” kata Anies.

Ia menjelaskan swasembada pangan harus dilaksanakan di seluruh Indonesia. Saat ini, kata Anies seperti dilansir antaranews, dirinya masih mendapati nelayan, petani, pekebun, peternak yang mengalami beban besar dalam biaya produksi.

"Petani kesulitan pupuk, lalu harga pupuk juga mahal. Peternak kesulitan pakan ternak, kemudian harga pakan ternak juga mahal. Begitu juga dengan nelayan yang mengalami persoalan terhadap bahan bakar minyak (BBM) jenis solar serta pelbagai perizinan," ujar Anies.

“Sehingga mereka tidak bisa melaut sebagaimana dahulu mereka bisa melaut. Itu akan kita lakukan perubahan,” kata Anies lagi.

Anies mengatakan kebijakan agromaritim menjadi satu kesatuan, artinya pangan semua, baik pangan dari daratan maupun berasal dari perairan seperti sungai, laut, dan danau.

“Supaya kita bisa memastikan keterpenuhan kebutuhan pangan. Jadi bukan hanya swasembada satu komoditas, tapi kita ingin swasembada di seluruh komoditas yang ada di Indonesia, yang pangan pokok,” ujarnya.

Saat berkampanye di Aceh, Anies menyerukan semangat perubahan. Ia yakin masyarakat Aceh akan konsisten dengan perubahan, sama seperti pada pilpres 2014 dan 2019 yang berdiri tegak dan solid pada pihak perubahan.

“Oleh karena itu saya yakin pada 2024 pilih perubahan juga. Memang namanya bisa beda, tapi orang Aceh enggak beda, tetap pilih perubahan. Jadi kami yakin yang dipilih oleh masyarakat Aceh adalah semangat perubahan,” ujarnya.

(Jyg)