merdekanews.co
Senin, 22 Januari 2024 - 20:20 WIB

Gibran Raih Ekspos dan Sentimen Positif Tertinggi saat Debat Cawapres Kedua

*** - merdekanews.co
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) kedua pada Minggu, (21/01) pukul 19.00 - 22.00 WIB. Gibran mendapat exposure tertinggi dibanding cawapres lain pada range waktu tersebut.

Pasangan dari Prabowo Subianto ini, mendapat perhatian lebih karena dinilai berani menyampaikan pendapat kepada Cawapres lainnya, yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong mengatakan Gibran mendapatkan ekspos yang tertinggi, yakni 11.720 mendurut data dari Menara Digital Media Monitoring. Sementara, Mahfud MD mendapat 6.928 dan Muhaimin Iskandar mendapat 6.307

"Sedangkan untuk sentimen positif, Gibran juga unggul atas Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Gibran mendapat 49% sentimen positif, sedangkan Mahfud MD 45% dan Muhaimin 42%," ujar Anthony pada keterangannya (22/1).

Sedangkan di luar sentimen postif, Gibran mendapat 32% sentimen negatif dan 19% netral, Sedangkan Mahfud MD mendapat 38% sentimen negatif dan 17% netral, serta Muhaimin yang mendapatkan 38% sentimen negatif dan 20% sentimen netral.

Koordinator Nasional Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) itu mengatakan bahwa Gibran menjadi sorotan  di sosial media dan juga di media online.

"Jadi kita analisa seluruh social media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan juga media online. Bukan hanya Twitter/ X. Jadi kita juga minta lembaga lain yang merilis soal sentiman sosmed itu bisa berimbang analisa semua platform. Mas Gibran kita lihat sangat baik penampilannya ya karena banyak underestimate malah bisa mengalahkan yang lebih senior bisa adu ide gagasan terbaik ke depan. Semoga bisa mencerahkan dan mendorong undecided voters memilih Prabowo-Gibran," ucap Anthony.

Selain itu, eksposure besar terhadap Gibran menurut analisanya adalah ketika ia membahas Hilirisasi. Gibran mengatakan bahwa program tersebut harus dilanjutkan dan diperluas cakupannya, tidak hanya hilirisasi tambang saja, tetapi juga pertanian, maritim, termasuk digital.

Tema hiliriasi ini mendapat sorotan lebih kepada Gibran yang menyampaikan bahwa hal tersebut harus dilanjutkan. Gibran mendapatkan 920 data dari tema tersebut, sedangkan Mahdfud 112 data dan Muhaimin 193 data.

"Program Prabowo- Gibran clear bahwa Indonesia tidak boleh lagi mengirim barang mentah guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Maka dari itu 02 akan mendorong transisi menuju energi hijau, seperti bioavtur, biodiesel, dan bioetanol, akan didorong," jelas Anthony.

Ketiga cawapres saling beradu gagasan tentang pembangunan berkelanjutakn dan lingkungan hidup sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, hingga masyarakat adat dan desa. Ia menyebut bahwa Gibran mendapat serangan di media sosial disebut sombong dan sejenisnya. 

"Kita serahkan ke masyarakat penilaiannya. Pada saat Gibran tampil gemilang dan paparkan fakta malah dibilang menyerang dan sombong. Disisi lain. Prabowo mendapat penilaian yang tidak objektif dari kedua capres dan juga mengolok-olok pertahanan negara harusnya itu yang perlu dievaluasi. Kalau berdebat ide gagasan harusnya biasa saja dalam debat," tutup Wakil Sekretaris Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).

(***)