
Jakarta, MERDEKANEWS - Gedung mewah dituduh menjadi biang kerok amburadulnya resapan air di ibukota. Dalam satu tahun tanah di Jakarta ambles dari 7 sampai dengan 20 cm.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pentingnya pengelolaan air yang baik di Jakarta. Hal itu dikatakan Anies merujuk fakta bahwa sebanyak 65 persen tanah di Jakarta tertutup bangunan. Artinya hanya 35 persen tanah Jakarta yang mempunyai kemampuan menyerap air.
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan memastikan lingkungan hidup terjaga, di antaranya dengan membentuk Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah, serta Pemanfaatan Air Tanah dan melakukan inspeksi di beberapa gedung.
“Kita lihat di sini hamparan gedung di Jakarta ini ada 63 ribu hektare tanah. Itu 65 persen tertutup bangunannya, bangunan rumah, gedung, jalan karena itu penting bagi Jakarta memiliki pengelolaan air yang baik,” katanya di Intiland Tower, Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).
Lebih lanjut Anies juga menyatakan pentingnya pengendalian penggunaan tanah di Jakarta mengingat penurunan tanah terus terjadi setiap tahunnya. Anies menyebut penurunan tanah di daetah pesisir Jakarta mencapai 20 sentimeter dalam setahun.
“Ketika hujan dan menggunakan air untuk keperluan sehari-hari air itu bisa dikembalikan lagi ke tanah dengan bersih dan baik sehingga permukaan air tanah di Jakarta akan terjaga dan kemudian ketinggian muka tanah terjaga. pertahun tahan di Jakarta turun 7 cm, di pesisir bisa sampai 20 cm,” ungkapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan pemgawasan pengendalian penggunaan air tanah tidak hanya dilakukan di gedung-gedung namum juga akan dilakukan di rumah-rumah warga.
Anies berharap warga beralih menggunakan air dari PAM Jaya. Namun hal itu, kata Anies masih terkendala cakupan pipa air PAM Jaya yang belum merata ke seluruh pemukiman warga.
“Memang ya itu tantangannya. Kemarin kami bicarakan, suplainya harus diberesin dulu,” pungkas Anies.
(Ira Safitri)
-
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Akar Rumput, Amartha Hadirkan Investor Global di The 2025 Asia Grassroots Forum Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I - 2025 hanya 4,87 persen secara tahunan. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 5,11 persen.
-
WEGE Raih Peringkat idBBB/Stable Outlook Pertama dari PEFINDO WEGE Raih Peringkat idBBB/Stable Outlook Pertama dari PEFINDO
-
TelkomMetra Dorong Inovasi Digital lewat AI dan Data Analitycs TelkomMetra Dorong Inovasi Digital lewat AI dan Data Analitycs
-
Satgas Resmi Terbentuk, Menteri Tito Siap Tindak Tegas Ormas Biang Kerok Satgas ini, lanjut Tito, memiliki tugas utama menegakkan aturan yang sudah ada terkait keberadaan dan kegiatan ormas di Indonesia
-
Percepat Realisasi APBD TA 2025, Mendagri Kumpulkan Pemda secara Virtual Percepat Realisasi APBD TA 2025, Mendagri Kumpulkan Pemda secara Virtual