
Jakarta, MERDEKANEWS - Lembaga pemeringkat kredit dunia, Fitch Ratings, Ltd memerkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mencapai 5,3%, Masih bawah target sebesar 5,4%. Namun, angka proyeksi tersebut cukup tinggi juga.
Dalam laporan terakhir bertajuk Global Economic Outlook yang dirilis Fitch Ratings, menyoroti belanja investasi Indonesia yang naik 7,27% pada kuartal IV-2017. Sepanjang 2017, investasi vertumbuh 6,2%, tertinggi sejak 2012.
Investasi sendiri mendapat dorongan dari peningkatan belanja infrastruktur, seperti yang ditunjukkan oleh kenaikan yang signifikan dalam pengeluaran untuk konstruksi sejak awal 2016. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga membantu meningkatkan belanja modal.
"Kami berharap investasi terus berlanjut, didukung oleh kebijakan makro. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan belanja infrastruktur publik lebih jauh, terutama melalui perusahaan milik negara," tulis laporan Fitch Ratings di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Laporan Fitch Ratings juga menyinggung konsumsi Rumah Tangga (RT) yang gagal meningkat di 2017. Meskipun ada kecenderungan penurunan inflasi, pertumbuhan lapangan kerja yang stabil, dan kepercayaan konsumen yang tinggi. Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5%, sama halnya dengan 2016.
Meskipun demikian, kenaikan impor barang konsumsi pada kuartal terakhir menunjukkan konsumsi akan mulai meningkat di kuartal mendatang. "Fitch memperkirakan inflasi akan naik hingga 4,2 persen pada akhir tahun dari level saat ini sebesar 3,2 persen karena membaiknya ekonomi. Namun, hal ini masih berada di bawah batas atas target inflasi Bank Indonesia sebesar 2,5-4,5 persen," tulis Fitch Ratings.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017, mencapai 5,07%. Capaian ini tertinggi sejak 2014. Pada 2014 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01%; pada 2015 sebesar 4,88%; dan 2016 sebesar 5,03%.
(Setyaki Purnomo)
-
Perkuat Ekonomi Kerakyatan di Tingkat Desa, Mendes Yandri Gandeng PBNU ekonomi kerakyatan amat penting dilaksanakan, karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi
-
Kepala BPJPH Babe Haikal: Tertib Halal Dorong Pencapaian Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Data perdagangan juga menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai USD 41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun
-
Kepala BPJPH, Babe Haikal Optimis Industri Halal Berperan Pacu Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen saya optimis industri halal kita akan berperan penting dalam memacu pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%
-
Peran Ekonomi Syariah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 persen Peran Ekonomi Syariah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 persen
-
Reindustrialisasi Jadi Kunci Sukses Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 8 persen Reindustrialisasi Jadi Kunci Sukses Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 8 persen