Jakarta, MERDEKANEWS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar Debat Pemilihan Umum Presiden Indonesia (Pilpres) 2024 ke-3 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (7/12/2024) malam.
Debat Capres 2024 ke-3 ini mengusung tema Pertahanan dan Keamanan, dengan subtema Hubungan Internasional: Globalisasi dan Geopolitik: Politik Luar Negeri. Debat ini terdiri dari enam segmen dan berdurasi 150 menit.
Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, sempat menyinggung soal cyber attack dalam Debat Capres 2024 ke-3.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini lebih dari 160 ribu orang meninggal bukan karena serangan militer, tapi karena serangan virus. HP kita, komputer kita diserang oleh cyber attack. Lebih dri 800 juta cyber attack," ungkap Anies
Lanjut Anies dalam Debat Capres 2024 itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bahkan juga terkena serangan siber. Institusi tersebut dibobol oleh peretas di tahun 2023 ini.
"Sebanyak Rp700 triliun tidak bisa mempertahankan itu. Ini sebuah ironi. Karena itu, kita ingin mengembalikan," kata Anies.
Anies juga mempertanyakan soal anggaran besar yang diberikan untuk Kemenhan selama lima tahun belakangan. Anies heran mengapa anggaran senilai Rp700 triliun tak bisa mengatasi masalah siber.
“Justru di situ letak problemnya, ketika anggaran yang begitu besar dialokasikan justru bukan untuk mempertahankan serangan paling modern yang terjadi,” ujarnya.
Menurut Anies lagi, serangan siber adalah masalah yang dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Bukan hanya sektor pemerintahan yang berpotensi mengalami ancaman ini, tetapi juga seluruh keluarga di Indonesia.
Dirinya menilai daripada membelanjakan anggaran untuk alutsista, sebaiknya itu dialokasikan untuk membenahi sistem keamanan siber. Sebab hal ini bukan termasuk investasi jangka panjang, sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu dekat.
“Investasi jangka panjang boleh, tapi manfaatnya itu baru bisa dirasakan 5-10 tahun mendatang. Pertanyaannya, hari ini dan kemarin apa? Dan itulah yang menjadi fokus kita. Siapkan sistemnya, siapkan orangnya, dan siapkan langkahnya,” tandas Anies. (Doddi)
-
Koalisi Gemuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Mengancam Keberlangsungan Demokrasi Indonesia Kondisi itu mengancam kelangsungan dan masa depan demokrasi di Indonesia
-
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran keduanya bisa memungkinkan jadi oposisi dengan mempertimbangkan rekam jejak PDIP dan PKS dalam beberapa tahun terakhir
-
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP? Bagi Ganjar hal itu penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu