merdekanews.co
Rabu, 13 Desember 2023 - 12:25 WIB

Menteri Anas: Rekrutmen CASN Tahun 2024 Sasar 1,6 Juta Honorer

Viozzy - merdekanews.co
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas memberikan keterangan pers di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/12).

Jakarta, MERDEKANEWS – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/12). Beberapa topik aktual dilaporkan kepada Presiden, termasuk proyeksi kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) tahun 2024.

Di tahun depan, pemerintah masih fokus pada penyelesaian permasalahan tenaga non-ASN sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 20/2023 tentang ASN. Namun Anas menekankan, pemerintah tidak menutup kemungkinan merekrut talenta-talenta baru.

“Kami tadi melaporkan perlunya freshgraduate yang lebih besar, tapi belum memutuskan, masih dikaji dalam minggu ini untuk didalami. Kami minta didalami berapa yang dibutuhkan mulai dari dokter, guru, hingga talenta-talenta digital yang akan direkrut,” ujarnya.

Dikatakan lebih lanjut, arah kebijakan penyediaan ASN tahun 2024 juga masih diprioritaskan pada penyediaan kebutuhan ASN pada pelayanan dasar yakni guru dan tenaga kesehatan. Proyeksi kebutuhan ASN pada tahun 2024 diperuntukkan bagi Instansi Pusat, Instansi Daerah, dan Lulusan Sekolah Kedinasan.

“Pemerrataan guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) menjadi salah satu fokus pengadaan di tahun depan. Pemerintah juga akan memberi afirmasi bagi guru non-ASN yang telah mengabdi di daerah 3T agar bisa diakomodir menjadi PPPK,” tuturnya.

Terkait penyelesaian tenaga non-ASN, Menteri Anas telah melaporkan kepada Presiden terkait solusi penataannya. Dimana sebenarnya sejak tahun 2005 hingga 2014, pemerintah telah mengangkat tenaga honorer menjadi ASN.

Anas mengungkapkan, rekrutmen CASN tahun 2024 menyasar 1,6 juta honorer yang masih perlu diakomodir (proyeksi sisa tenaga non-ASN termasuk eks THK2 dari rekrutmen yang telah berjalan sampai 2023). Ia berharap dalam waktu dekat ada kebijakan untuk menangani penataan tenaga non-ASN. “Beberapa alternatif solusi sudah disampaikan kepada Presiden,” tuturnya.

Lanjutnya dikatakan, kebijakan rekrutmen pada tahun 2024 diharapkan mengurangi sedapat mungkin jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital. Rekrutmen ASN diharapkan mengutamakan talenta-talenta digital.

“Arah merekrut ASN talenta digital ini untuk fokus pada menciptakan nilai tambah ekonomi,” tuturnya. (Viozzy)