Pemerintah dan Asian Development Bank Sepakati Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia
Jakarta, MERDEKANEWS -- Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) menyepakati komitmen memfasilitasi pelaksanaan pensiun dini (Early Retirement) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia, yang dijalankan dalam kerangka Energy Transition Mechanism (ETM).
Kesepakatan ini ditegaskan melalui penandatanganan MoU mengenai Penyelarasan Mekanisme Transisi Energi antara Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu dan Director General and Group Chief Sector Group Ramesh Subramaniam, di sela penyelenggaraan COP28 UNFCCC Dubai, Selasa (5/12). Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa.
"MoU ini menjadi milestone kolaborasi ADB dengan ETM dan support dari berbagai donor melalui JETP (Just Energy Transition Partership) yang akan dimulai dengan pensiun dini PLTU," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi di Jakarta (5/12).
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, secara umum MoU tersebut bertujuan untuk mendukung inisiatif dekarbonisasi di Indonesia dalam langkah menuju NZE, khususnya dengan tujuan utama untuk memastikan pengurangan emisi lebih awal dan dekomisioning atau pengalihgunaan, dari PLTU di Indonesia melalui pengaturan ETM guna memberikan ruang peningkatan kapasitas pembangkit berbasis EBT.
ETM sendiri adalah program pembiayaan ADB untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan dari energi fosil ke energi bersih, yang dikolaborasikan bersama dengan pemerintah negara-negara, investor swasta dan filantropi.
ETM saat ini sedang dijalankan di lima negara, yaitu, Indonesia, Vietnam, Filipina, Pakistan, dan Kazakhstan. Program ETM ADB di Indonesia terbilang yang paling ambisius dan progresif.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan rencana pensiun dini PLTU lainnya dengan total kapasitas 4,8 gigawatt (GW) pada 2030. Pendanaan dilakukan melalui JETP. (Viozzy)
-
Jadi Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat dan persisten berada di level yang tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara lain seperti Malaysia (3.9%), South Korea (3.4%), Singapura (2.7%), dan Meksiko (1.6%)
-
Menko Airlangga: Kartu Prakerja Gerakkan Ekonomi Digital Indonesia Pemerintah Indonesia terus mendorong inovasi digital dan mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia menuju perekonomian yang lebih maju
-
Presiden Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi Potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang berlangsung dalam dua bulan yakni Maret-April mencapai 8,46 juta ton. Produksi pada Maret diperkirakan mencapai 3,54 juta ton dan April sebesar 4,92 juta ton
-
Wujudkan Kawasan Indo-Pasifik yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global, IPEF Manfaatkan Momentum Percepatan Implementasi Perjanjian Rantai Pasok Indonesia menyambut baik tiga kerangka lokakarya yang diusulkan oleh Amerika Serikat sebagai inisiatif lanjutan Pilar IV serta rencana pelaksanaan penandatanganan perjanjian Pilar III dan IV yang akan dilaksanakan di Singapura pada Juni 2024 mendatang
-
BSKDN Kemendagri Gelar Sosialisasi Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi BSKDN Kemendagri Gelar Sosialisasi Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi