merdekanews.co
Minggu, 11 Maret 2018 - 21:48 WIB

Titiek Soeharto Tepis Kebangkitan Politik Keluarga Cendana

Anak-anak Soeharto Masuk Politik Bangkitkan Poros Cendana

Kirana Izza - merdekanews.co
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Tedjo Edhy Purdijatno (kiri) membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Berkarya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3).

Jakarta,  MERDEKANEWS - Siti Hediati Hariyadi atau biasa disapa Titiek Soeharto menepis rangkaian kegiatan bertajuk "Bulan HM Soeharto" yang digelar sejak 1 Maret 2018 merupakan jalan untuk kebangkitan politik keluarga Cendana.

"Ini tidak ada urusan kebangkitan politik keluarga kami, kami selamanya selalu concern pada kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar dia dalam acara puncak "Bulan HM Soeharto" di TMII, Jakarta, Minggu (11/3/2018).

Titiek Soeharto mengatakan di mana pun dan kapan pun, keluarga besar Soeharto selalu berusaha meneruskan cita-cita Presiden kedua RI itu untuk menyejahterakan rakyat.

Terkait momentum masuknya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam partai baru peserta Pemilu 2019 lewat Partai Berkarya, Titiek pun membantah hal tersebut menunjukkan kebangkitan keluarga Cendana. Begitupula dengan jejek Mbak Tutut dalam Partai Garuda.

"Jadi bukan berarti bahwa sekarang ada partai, perasaan dari kemarin ada partai Bu Tutut (Siti Hadijanti Rukmana), semuanya tujuannya sama," ucap putri keempat Soeharto itu.

Titiek dan Tutut Soeharto (kanan).

Ia juga tidak mempersoalkan perbedaan partai antara dirinya dan Tommy, karena menurut dia semua partai memiliki tujuan yang sama untuk kesejahteraan rakyat.

Adanya Partai Berkarya yang baru saja diketuai Tommy, diyakininya juga tidak akan menggerus suara Partai Golkar.

Titiek menyerahkan pada masyarakat untuk memilih siapa yang terbaik untuk bangsa dalam Pemilu 2019.

Sementara untuk wacana majunya Tommy Soeharto sebagai calon presiden yang diusulkan Partai Berkarya, Titiek menilai hal tersebut tidak dapat dilakukan karena waktu pendaftaran sudah dekat.

"Bulan September sudah dekat, mana mungkin dalam waktu yang sesingkat ini bisa memasukkan calon yang belum disosialisasikan di masyarakat," ucap dia.

Dukungan Pilpres 2019

Partai Berkarya hingga saat ini belum menentukan dukungan pada Pemilihan Presiden 2019 karena masih menunggu perkembangan politik yang terjadi di dalam negeri.

"Kami masih fokus pada perolehan kursi di parlemen," kata Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto di sela acara Rapat Pimpinan Nasional III DPP Partai Berkarya di Hotel Lor In Solo, Minggu (11/3/2018).

Mengenai sikap Partai Berkarya kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat ini, pihaknya memilih untuk bersikap objektif.

"Kami objektif saja, apa yang dilakukan baik oleh pemerintah untuk rakyat akan didukung. Misalnya dana desa, kalau dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ya kami dukung," katanya.

Mengenai dana desa tersebut, dikatakannya, saat ini mencapai Rp1,5 miliar diberikan ke setiap desa. Meski demikian, sesuai dengan juklak dan juknis dana tersebut bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tetapi untuk infrastruktur.

"Padahal mengenai infrastruktur ini masuknya ke APBN dan APBD. Ini yang harus dikoreksi, seharusnya untuk rakyat," katanya.

Sementara itu, pihaknya berharap agar pemerintah segera mencari solusi terkait permasalahan negara, salah satunya utang. Ia mengatakan jika utang terus dibiarkan maka akan menjadi tanggungan anak cucu kelak.

"Utang ini harus diatasi oleh pemerintah sekarang dan ke depan. Ini harus segera dicarikan solusi," katanya.

Sebelumnya, pada pembukaan Rapimnas tersebut Tommy yang juga diusung sebagai Ketua Umum Partai Berkarya menargetkan partai tersebut dapat menguasai kursi DPR di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan pada masa pemerintahan 2019-2024.

Putra Presiden RI Soeharto tersebut menargetkan Partai Berkarya paling tidak dapat meraih 80 kursi di DPR RI pada pemilihan legislatif mendatang.
  (Kirana Izza)