Bogor, MERDEKANEWS - Sinyal Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 menimbulkan multitafsir. Parpol koalisi pemerintah melihat kalau gaya SBY ingin mendorong AHY sebagai cawapres.
"Pak Presiden (Jokowi). Jika Allah menakdirkan, senang partai Demokrat bisa berjuang bersama bapak," ucap SBY dalam pidatonya pada Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
Apalagi, kata SBY, Jokowi perlu tahu pengalamannya memenangkan Pilpres berturut-turut selama dua periode pada 2004 dan 2009 lalu.
"Tentu bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya dalam Pilpres 2004 dan 2009," ujar dia.
Menurut SBY, sebuah koalisi akan bisa berhasil memenangkan pilpres jika punya kerangka kebersamaan yang tepat.
"Perjuangan bersama apapun namanya kolaisi atau aliansi akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat," kata dia.
"Visi dan misi platform pemerintahan Indonesia di 2019-2024 juga tepat jika disusun secara bersama. Tentu partai Demokrat ikut menjadi bagian dalam menyusun agenda dan platform ke depan," sambungnya.
Tak hanya itu, kata SBY, koalisi juga akan berhasil jika dalam perjuangannya bersama-sama menenangkan Pilpres solid dan kuat.
"Sebuah koalisi Insya Allah berhasil dalam perjuangannya haruslah solid dan kuat. Tak kalah penting, antara partai-partai koalisi haruslah saling percaya dan saling permanen, muncul respect dan trust," kata dia.
"Ini sangat penting. Koalisi adalah masalah hati. Kita bersama-sama bersedia untuk berkoalisi dengan satu sama lain, partai Demokrat siap untuk membangun koalisi seperti itu," lanjutnya.
Sementara Jokowi disambut meriah oleh para kader Demokrat. Peserta Rapimnas memberikan tepuk tangan saat Capres PDIP itu berpidato.
"Saya berani bilang, saya bukan pemimpin otoriter. Saya ini seorang demokrat," ujar Jokowi yang langsung disambut sorak sorai dan tepuk tangan 11 ribu kader Partai Demokrat yang memenuhi ruangan
Ciri-ciri seorang demokrat, yakni pendengar yang baik, yang menghargai pendapat orang lain dan menghargai perbedaan-perbedaan tanpa menjadikan sebagai sumber permusuhan.
"Kurang lebih saya memenuhilah kriteria-kriteria itu," ujar Jokowi.
"Artinya saya dan Pak SBY ini sebenarnya beda-beda tipis banget. Kalau saya seorang demokrat, kalau Pak SBY tambah satu, Ketua Partai Demokrat. Jadi bedanya tipis," ujar dia.
Lagi-lagi, pernyataan Presiden itu mengundang tawa dan sorak sorai kader Demokrat. Tidak terkecuali SBY yang tampak bertepuk tangan sambil tersenyum.
(Ira Safitri)
-
Bertemu PM Singapura, Presiden Jokowi Bahas Politik Pertahanan hingga Investasi IKN Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong membahas berbagai kerja sama baik di bidang politik pertahanan hingga investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN)
-
Gus Men Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Jokowi Penyelengaraan haji tahun ini harus menjadi yang terbaik sepanjang kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Saya tidak ingin ada lagi hambatan-hambatan. Jika ada hambatan segera lakukan mitigasi dari sekarang
-
Pemberian Penghargaan Prestasi Pemda berdasarkan Hasil Penilaian LPPD Kemendagri memberikan waktu kepada Pemda untuk mengumpulkan laporan melalui sistem informasi LPPD
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024
-
Punya Prestasi Mentereng Pimpin Daerah, Besok Jokowi Anugerahkan Gibran dan Bobby Penghargaan Satyalancana Para kepala daerah diberikan penghargaan itu atas prestasinya memimpin daerah