Doa Bersama Ditjen Bimas Kristen Kemenag
Bukan Sekadar Rangkaian Kata, Dirjen Bimas Kristen: Doa Bentuk Nyata Kebersamaan dan Kepedulian Sesama
Jakarta, MERDEKANEWS -- Konflik dan bencana kemanusian yang terjadi di Gaza, Palestina, mengundang keprihatinan dari banyak pihak tanpa terkecuali.
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi yang terjadi kawasan Timur Tengah tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama menggelar acara "Doa Bersama untuk Solidaritas Korban Kemanusiaan dan Perdamaian di Wilayah Timur Tengah" di Gedung Grha Oikumene PGI, Salemba, Jakarta, Selasa (14/11).
"Kita semua hadir di sini dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan," kata Dirjen Bimas Kristen Kemenag, Jeane Marie Tulung dalam sambutannya, Selasa.
"Saat ini, banyak saudara-saudara kita yang menghadapi penderitaan, kehilangan orang-orang yang mereka cintai, dan hidup dalam ketidakpastian yang mendalam," sambung Dirjen.
Jeane Marie Tulung meyakini, semua yang hadir di acara doa bersama datang dengan dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan.
"Kita semua hadir di sini dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan. Saat ini, banyak saudara-saudara kita yang mengalami penderitaan dan kehilangan akibat tindakan kekerasan, ketidakadilan, dan peperangan," kata dia.
"Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merapatkan barisan, bersatu hati dalam doa bersama, sebagai tanda solidaritas dan kepedulian kita," imbuhnya.
Doa, ucap dia, bukan sekadar rangkaian kata, melainkan bentuk nyata dari kebersamaan dan kepedulian sebagai umat manusia.
"Melalui doa bersama ini, kita mengajak satu sama lain untuk mengingatkan diri kita akan tanggung jawab kita sebagai makhluk sosial, bahwa ketika satu bagian dari umat manusia menderita, maka kita semua merasakannya," kata Jeane Marie Tulung.
Mari kita bersama-sama memohon kepada Sang Pencipta agar memberikan kekuatan kepada mereka yang tengah diuji, memberikan petunjuk kepada para pemimpin dunia agar mampu menemukan solusi damai, serta memberikan kebijaksanaan kepada kita semua agar dapat berkontribusi dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik," imbuhnya.
Ia menambahkan, sejatinya bangsa yang beradab adalah mencintai perdamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara damai. "Ditjen Bimas Kristen, mengajak semua pihak untuk menyelesaikan perbedaan dan pertentangan dengan cara damai dengan menghindari penggunaan kekuatan keras yang dapat menyebabkan perang dan kekerasan."
Dalam kesempatan itu, Dirjen juga mengajak semua pihak untuk mengenang nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, seperti kasih sayang, toleransi, dan keadilan.
"Semoga kebersamaan kita di sini dapat menjadi pijakan untuk menjalin solidaritas yang lebih kuat, sehingga kita dapat saling mendukung dan membantu dalam upaya menjembatani perbedaan serta merawat kebhinekaan yang menjadi kekayaan kita," katanya.
"Terima kasih kepada semua yang hadir di kegiatan ini, karena kehadiran kita hari ini adalah langkah awal dalam merespons panggilan hati untuk berbuat baik dan membawa kehangatan bagi mereka yang membutuhkan. Mari kita sambut kegiatan doa bersama ini dengan penuh keikhlasan dan harapan besar bahwa doa kita hari ini akan menjadi sinar kebaikan untuk memperbaiki dunia ini," pungkas Dirjen.
-
Stop Genosida, UMC dan 172 PTMA Se-Indonesia Serukan Dunia Bersatu Hentikan Aksi Keji Israel Stop Genosida, UMC dan 172 PTMA Se-Indonesia Serukan Dunia Bersatu Hentikan Aksi Keji Israel
-
Jokowi Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan Senilai Rp30 Miliar Bantuan yang dikirimkan tersebut bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan juga bantuan yang lainnya
-
Ini Alasan PGI Belum Tentukan Sikap Soal Wacana KUA untuk Semua Agama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) belum menentukan sikap terkait wacana Kantor Urusan Agama (KUA) untuk semua agama
-
Tel Aviv Rencanakan Serangan yang Menewaskan Ratusan Warga Gaza Saat Antre Bantuan Tel Aviv terlibat dalam perencanaan setidaknya empat iring-iringan bantuan ke Gaza utara selama sepekan terakhir
-
Pembantaian Warga Gaza Saat Antre Bantuan, Indonesia Kritik Keras Respon DK PBB: Lamban! Indonesia juga mengkritik DK PBB, yang dianggapnya lamban merespons agresi militer Israel