Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali mendapatkan kontrak baru, proyek Bendungan Karangnongko Paket 1 yang akan membendung sungai Bengawan Solo dengan letak geografisnya berbatasan antara Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Mengawali pembangunan proyek ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno melakukan kunjungan kerja serta doa bersama di titik nol lokasi pada hari Kamis (19/10) lalu.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa proyek bendungan yang sebelumnya sudah dilakukan penandatanganan kontrak pada Jumat (22/9), akan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2026.
“Kami segera memulai proses pengerjaan dan diharapkan dapat selesai tepat waktu sesuai rencana,” ujar Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menambahkan bahwa proyek senilai Rp 730 Miliar ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai penampungan air di saat kondisi kemarau dengan mengandalkan panjang sungai Bengawan Solo (long storage) yang berfungsi untuk menyuplai air daerah irigasi seluas 6.900 Ha, sebagai penyedia air baku untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban dan Ngawi sekitar 1.15 meter kubik per detik serta berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) 1 megawatt.
Dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan galian tanah, struktur beton pelimpah, hidromekanikal serta pembuatan jembatan bailey di atas Struktur Pelimpah (jembatan sementara yang digunakan untuk akses jalan pekerjaan timbunan Main Dam).
“Dalam proses percepatannya, proyek ini akan mengimplementasikan BIM (Building Information Modeling) dengan pendekatan kolaboratif berbasis model 3D untuk merencanakan, merancang, membangun dan mengelola konstruksi dengan cara yang lebih efisien serta memberdayakan penyerapan tenaga lokal dari warga sekitar,” ujar Tjahjo.
Proyek yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk (KSO Wika-HK-PP), secara teknis memiliki luas genangan 1.026,55 Ha serta kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 Juta m3.
Bendungan ini juga akan memberikan manfaat lainnya berupa suplai air irigasi yang akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 Ha dengan debit 2,85 meter kubik per detik dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 Ha dengan debit 7,90 meter kubik per detik serta diproyeksikan dapat menyuplai air di kawasan Solo Valley Werken (jaringan irigasi dan pengendali banjir sejak zaman pemerintah Hindia Belanda yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya) seluas 62.000 Ha.
Tjahjo juga menyampaikan bahwa dalam pembangunan ini Hutama Karya mengedepankan mutu yang baik serta prinsip keamanan dan keselamatan selama proses pengerjaan bendungan hingga selesai.
“Kami berharap proses pembangunan bendungan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai target dan kelak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutup Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (Viozzy)
-
JTTS Optimis Rampung 2024, Hutama Karya Komitmen Sambungkan Dua Provinsi di Bagian Utara Pulau Sumatera Secara akumulasi, progres konstruksi jalan tol yang akan menghubungkan provinsi Aceh dan Sumatra Utara sudah mencapai lebih dari 93 persen
-
Hutama Karya Perkuat Pemberdayaan Sosial, Jalan Tol Padang Sicincin Kian Progresif Hutama Karya bersama kontraktor Tol Padang-Sicincin (Tol Pacin) yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), tengah berfokus pada penyelesaian proyek sepanjang 36,6 km dengan progres mencapai 58,76% serta ditargetkan fungsional pada bulan Juli 2024
-
Menuju Jalan Tol Berkelanjutan, Hutama Karya Terapkan Pengelolaan Sampah di Rest Area hingga Bangun Perlintasan Satwa Saat ini untuk manajemen limbah baru diterapkan di Tol Terpeka karena masih dalam tahap uji coba dan evaluasi, nantinya apabila metode sesuai dan berhasil akan diterapkan di seluruh rest area di jalan tol Hutama Karya
-
Hutama Karya Optimis Proyek Bendungan Bulango Ulu Rampung Akhir Tahun 2024 Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek sesuai target dengan kualitas yang baik serta diharapkan kehadiran bendungan ini menjadi simbol kemajuan pembangunan infrastruktur di daerah Gorontalo dan sekitarnya
-
Optimalkan PMN 2024, Hutama Karya Pastikan Keberlanjutan Penugasan Pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera PMN senilai Rp 18,6 triliun akan mengakselerasi pembangunan jalan tol di Sumatra khususnya penyelesaian JTTS Tahap I, serta melanjutkan pengusahaan pembangunan salah satu ruas JTTS Tahap II