Gerakan Hijau Universitas Indonesia: Upaya UI untuk Membangun Lingkungan yang Lestari
Jakarta Utara, MERDEKANEWS — TIM Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) mengadakan lokakarya (workshop) terkait pemilahan dan pengolahan sampah untuk masyarakat RT 25 dan RT 26 Rusun Waduk Pluit pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Mengangkat tema “Hijaukan Rumahmu, Bersihkan Lingkunganmu”, Tim Pengabdian Masyarakat UI berkolaborasi dengan Green Kids for Sustainability (GKS), Bank Sampah Sawo Kencana, dan Komunitas Mahasiswa Filsafat UI (KOMAFIL UI). Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Kegiatan Pengabdian Masyarakat sekaligus Dosen Ilmu Filsafat UI, Dr. Naupal, S.S., M.Hum. Kemudian, dilanjutkan sambutan dari Ketua RT 25 Rusun Waduk Pluit, Pak Hidayat.
Pada awal kegiatan, masyarakat menyampaikan keluhan mereka terkait masalah bau pada tempat pembuangan sampah di rusun yang sempat menumpuk. Masalah sampah memang menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Hal ini diakui langsung oleh Marni Dewi Yanti, S.E., M.M. selaku narasumber dari Bank Sampah Sawo Kencana.
“Beberapa TPA bahkan ditutup karena kepenuhan,” terang Bu Dewi.
Menanggapi persoalan sampah yang menumpuk, Bu Dewi menyampaikan edukasi mengenai cara yang tepat untuk memilah dan mengolah sampah melalui materi yang berjudul “Sampahku, Tanggung Jawabku”.
Dalam menjelaskan perihal jenis-jenis sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu, Bu Dewi menyampaikan bahwa, “Sumber sampah bisa ditangani dari rumah kita sendiri karena penelitian menyebutkan bahwa sampah terbanyak itu adalah sampah organik yang berasal dari sisa makanan. Sampah harus dipilah agar masingmasing jenis sampah bisa dengan mudah didaur ulang.”
Bu Dewi tidak datang dengan tangan kosong, beliau turut membawa hasil olahan dari Bank Sampah Sawo Kencana yang berhasil meraih Juara 1 Bank Sampah se-Kota Depok. Beliau memperlihatkan kerajinan-kerajinan hasil daur ulang sampah anorganik secara langsung maupun melalui gambar kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, Bu Dewi juga memberikan kiatkiat mengenai cara pengolahan sampah organik secara mandiri yang dapat menghasilkan kompos dan eco enzyme yang bermanfaat dalam rumah tangga.
Menurut Bu Dewi, hasil kerajinan-kerajinan daur ulang sampah dapat merubah persepsi kita mengenai sampah yang awalnya tidak bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomis. Melalui kegiatan lokakarya pemilahan dan pengolahan sampah, UI membawa semangat untuk memberdayakan Masyarakat Rusun Waduk Pluit sekaligus menyelamatkan lingkungan hidup.
“Sampah bisa membawa dampak buruk, tetapi juga bisa membawa manfaat,” tutur Pak Naupal selaku Ketua Kegiatan Pengabdian Masyarakat. (Viozzy)
-
Menhub Dukung Optimalisasi Aktivitas Bisnis di Nipa Transshipment Anchorage Area dan Benoa Cruise Terminal Nipa menjadi lebih produktif dan bisa menjadi contoh bagi tempat-tempat STS lain di dalam negeri, yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi Indonesia
-
Isu-Isu Kontemporer Ekoteologi: Tafsir Atas Naskah Kalam Kekhalifahan dan Reformasi Bumi Prof. Dr. Nurcholish Madjid Sebenarnya kalam memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan penerapan ajaran islam dalam konteks sosial, politik dan lingkungan yang lebih luas
-
Grab Business Forum, Wamenkeu Dorong Partisipasi Tumbuhkan Ruang Ekonomi Baru Indonesia Industri maklon menjadi industri yang berkembang pesat karena ini memang industri yang berbasiskan kreativitas. Saya enggak bisa lepas mikirin ini ketika memikirkan tentang Grab. Karena menurut saya fenomenanya sama
-
Garuda Muda Pencetak Sejarah Baru Sepakbola Indonesia, Erick Thohir: Saatnya Meraih Mimpi Lebih Tinggi Kini Timnas bisa melangkah ke semifinal, sangat logis jika target berikutnya final
-
Garuda Muda Tembus Semifinal Usai Tumbangkan Korsel 11-10 Lewat Adu Penalti! Skor 11-10 mengantar Garuda Muda lolos ke babak semifinal Piala AFC U23 2024