
Jakarta, MERDEKANEWS -- Cuaca Jakarta dan sekitarnya terasa begitu panas dan gerah dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut dipengaruhi oleh fenomena iklim El Nino yang puncaknya ada di periode Agustus hingga Oktober 2023 dan terus berlanjut hingga awal 2024.
Sama seperti kemarin, cuaca di Jakarta pada Kamis (28/09) ini mencapai 36-37 derajat Celsius. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan terkait itu.
"Dua hari terakhir, suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 36-37 derajat Celsius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujar Senior Forecaster BMKG, Laode Nurdiyansyah kepada wartawan.
Menurut Laode, kondisi terik beberapa hari ini dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, sinar matahari yang cukup optimal pada pagi menjelang siang dan siang hari.
"Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas Khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Jabodetabek," imbuh Laode.
Faktor kedua terkait minimnya pertumbuhan awan. Padahal adanya awan bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.
"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," katanya.
-
Alhamdulillah, BMKG PastikanTak Ada Wilayah RI yang Terdampak Gempa Myanmar Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tergolong dangkal dan dipicu aktivitas Sesar Besar Sagaing dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip)
-
Presiden Prabowo Setuju Perpanjang Bansos Pangan Jadi 6 Bulan untuk 16 Juta PBP di 2025 Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan tahun 2025
-
Buka IIGCE 2024, Jokowi Dorong Pemanfaatan Potensi Panas Bumi Menuju Energi Bersih Buka IIGCE 2024, Jokowi Dorong Pemanfaatan Potensi Panas Bumi Menuju Energi Bersih
-
Update Info Terkini Gempa Magnitudo 5,0 Bandung, Dipicu Sesar Garsela gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela
-
Imbas Gempa Bandung, KCIC Batalkan Sejumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Sejumlah jadwal kereta cepat Whoosh terpaksa dibatalkan imbas dari gempa magnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung