merdekanews.co
Kamis, 01 Maret 2018 - 20:56 WIB

Istri Anies Pakai Batik Betawi di depan Bule Australia 

Ira Saqila - merdekanews.co
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta Fery Farhati memilih untuk mengenakan busana batik Betawi.

Jakarta, MERDEKANEWS - Untuk mempopularkan dan membudayakan budaya, istri Anies Baswedan memakai batik khas Betawi. Fery Farhati menghadiri undangan Kedutaan Besar Australia. 

Fery yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta memilih untuk mengenakan busana batik Betawi. Kehadirannya tersebut adalah untuk membuka dan melihat pameran Faith Fashion Fusion yang menangkat gaya perempuan muslim di Australia. 

Acara pameran digelar di Museum Sejarah Jakarta, Kawasan Kota Tua, Jakarta mulai 1-18 Maret 2018.

Dalam sambutannya Fery juga mengharapkan bahwa hasil karya yang dipamerkan dapat menginspirasi perancang busana Indonesia untuk lebih kreatif dalam mengangkat budaya tanah air. Hadir dengan balut busana motif flora dan ondel-ondel, Fery ingin menunjukkan bahwa busana batik betawi dapat dipadupadankan menjadi busana yang mengikuti tren fesyen. 

“Dekranasda punya lebih dari 300 pengrajin yang diantaranya adalah perancang busana batik, kebaya, sampai dengan muslim. Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi dan tentunya membuka peluang kerjasama yang lebih luas lagi kedepannya. ” ucap Fery.

Pameran yang berlangsung lebih dari setengah bulan tersebut menghadirkan koleksi dari perancang busana muslim Indonesia, Jenahara Nasution dan perancang busana muslim Australia, Delina Darusman-Gala.

Allaster Cox, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia mengungkapkan kebanggaannya dapat menggelar pameran di Jakarta “Faith Fashion Fusion menyoroti keragaman dan kreativitas komunitas Australia, kesamaan karakteristik yang juga dimiliki masyarakat Indonesia”.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga memberikan dukungan terhadap terselenggaranya pameran ini. Faith Fashion Fusion merupakan pameran yang dikembangkan oleh Museum of Applied Arts and Sciences (MAAS) di Sydney.


  (Ira Saqila)