merdekanews.co
Rabu, 28 Februari 2018 - 22:12 WIB

Sunny Eks Staf Ahok Jabat Dewan Pembina PSI

Jejak Aguan dan Tommy Winata di Partai Solidaritas Indonesia

Aji Nugraha - merdekanews.co
Chairman Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan (kiri) bersama Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja (kanan) bertemu di ruang tunggu gedung KPK saat memenuhi panggilan KPK, Jakarta, Rabu, 13 April. Foto: ANTARA

Jakarta, MERDEKANEWS - Nama Sunny Tanuwidjaja, mantan staf dan orang terdekat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, kembali ramai diperbincangkan. Setelah bebas dari daftar cegah KPK, Sunny masuk dalam struktur kepengurusan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai Sekretaris Dewan Pembina.

Nama Sunny beserta jabatannya tercantum dalam Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Hamonangan Laoly mengenai struktur kepengurusan PSI.

SK tersebut berjudul Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PSI dan bernomor M.HH-19AH.11.01 tahun 2017 tertanggal 26 September 2017. Dokumen itu dapat diunggah di laman infopemilu.kpu.go.id. Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengonfirmasi SK kepengurusan tersebut. "Dokumen itu benar," ujar Antoni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/2).

Master ilmu politik dari Northern Illinois itu dikenal sebagai salah satu orang terdekat Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, Sunny menjabat sebagai staf gubernur dan berkantor di Balai Kota. Dalam pemeriksaan di KPK, Sunny mengakui pernah menjadi narahubung antara Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dengan para pengembang reklamasi Teluk Jakarta. Salah satunya bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.Menurut Ahok, Sunny dekat dengan sejumlah konglomerat termasuk taipan minyak kelapa dan ekspor kayu Peter Sondakh, bos PT Sinar Mas Franky Wijaya, dan bos Lippo Mochtar Riady. 

"Dia dekat sama Lippo. Dia sepupu menantunya Eka Tjipta Widjaja (pendiri Sinar Mas Group, ayah Franky Wijaya)," kata Ahok Ahok di Jakarta, Jumat (8/4/2017).

Dikutip Sunny tak menampik dia memang menjadi narahubung bagi Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan para pengembang reklamasi Teluk Jakarta.

"Intinya saya memang menerima informasi dari pengembang dan saya menyampaikannya kepada Pak Gubernur dan eksekutif. Kadang Pak Ahok bisa bertemu mereka sendiri, tetapi kadang minta dibantu untuk saya jadwalkan," ujar Sunny dikutip Rappler.com.

Jeffrie Geovanie

Selain Sunny, nama beken lainnya adalah Jeffrie Geovanie yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI. Jeffrie adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah 2014-2019 perwakilan Sumatera Barat. Jeffrie dikenal sebagai kutu loncat dalam dunia politik. Pengusaha ganteng ini diketahui pernah menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan NasDem sebelum menjadi anggota DPD.

Jeffrie Geovanie

Merujuk dari laman minangdiaspora.org, Jeffrie juga merupakan seorang pengusaha hotel dan properti. 

Sebelum berbisnis hotel dan properti, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore. Riwayat tersebut tercantum dalam laman resmi milik Jeffrie, yakni jeffriegeovanie.id.

Dalam laman yang sama, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jeffrie juga sempat menjadi Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Bank Artha Prima sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Artha Graha Connection milik pengusaha beken, Tommy Winata.

PSI tidak menampilkan nama Sunny dan Jeffrie dalam laman resminya, psi.id. Padahal, Sunny dan Jeffrie merupakan petinggi partai yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai dan Ketua Dewan Pembina Partai. 

PSI hanya menampilkan pengurus yang menjabat sebagai ketua umum, ketua-ketua DPP, Sekjen dan para wakil sekjen, serta bendahara umum dan wakilnya.

Hal itu berbeda dengan partai politik pada umumnya yang menampilkan struktur kepengurusan secara lengkap di laman resminya. Misalnya, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Berkarya, dan sejumlah partai lainnya. 
  (Aji Nugraha)