merdekanews.co
Selasa, 27 Februari 2018 - 22:23 WIB

Waspada, Banyak Makelar PKL Pakai Jargon OK OCE 

Sam Hamdan - merdekanews.co
Pedagang Kaki Lima

Jakarta, MERDEKANEWS - Trik makelar dalam meraup untung memang kreatif. Dengan mengkordinir PKL, sang makelar memakai jargon OKE OCE. 

Jargon unggulan Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini konsen dalam bidang UKM dan ekonomi kreatif. Dari penelusuran Merdeka News, para makelar sengaja  memakai OKE OCE agar bebas dari aksi gusur Satpol PP. 

Biasanya para pedagang dimintai dana oleh makelar dalam membuka lapak. "Kalau pakai OKE OCE biasa aman," terang seorang koordinator UKM yang namanya enggan disebutkan. 

Makelar itu kata dia, pada era Ahok juga sudah malang melintang di dunia bazar. "Anies-Sandi menang mereka klaim sebagai pendung. Padahal dulu makelar UKM Ahok," bebernya. 

Modus makelar menurutnya, mencari lahan buat jualan. Setelah dapat koordinasi ke kelurahan, kecamatan hingga walikota. "Klaimnya mereka bagian dari OKE OCE. Padahal gak jelas," bebernya. 

Di Jaksel, sebagian PKL memasang spanduk bertuliskan OK OCE di kawasan Kebayoran Baru. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menduga pemasangan spanduk dilakukan preman.

"Bukan itu, jadi ini bukan kita. Itu kita lagi akan turunin itu. Sepertinya preman, supaya dapat legalitas supaya dilegalkan dia pakai OK OCR. Nggak bilang, bukan saya," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Irwandi kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).

Irwandi mengatakan jajarannya sudah menuju lokasi. Dia menduga PKL menggunakan spanduk untuk menakuti aparat.

Pedagang kaki lima (PKL) memenuhi trotoar di wilayah Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Para PKL ini memasang spanduk OK OCE.

Pantauan di wilayah Jalan Aditiawarman I hingga Jalan Sunan Ampel, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2018), para PKL tampak memenuhi trotoar di lokasi ini. Mereka sudah membuka lapak dan menggelar aneka dagangan sejak pagi.

Para PKL berjejer menggelar tenda dan lapak dari mulai Jalan Aditiawarman I dekat gedung Recapital hingga Jalan Sunan Ampel di dekat kantor pusat PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN). (Sam Hamdan)






  • SPKLU Rest Area KM 57A Catat Transaksi Tertinggi SPKLU Rest Area KM 57A Catat Transaksi Tertinggi Berdasarkan laporan PT PLN (Persero) untuk Kategori SPKLU Rest Area, transaksi tertinggi terdapat pada SPKLU Rest Area KM 57A sebesar 1.323 KWH, dan untuk SPKLU Non Rest Area terdapat pada SPKLU UID Jakarta Raya sebesar 4.632 KWH


  • PLN Siagakan 1.124 SPKLU Tersebar untuk Para Pemudik PLN Siagakan 1.124 SPKLU Tersebar untuk Para Pemudik PLN bersama mitra telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 1.124 unit. Bahkan, khusus untuk jalur mudik utama seperti tol Trans Sumatra-Jawa akan ada tambahan 100 unit SPKLU