
Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia serta besarnya jumlah penduduk kelas menengah, sangat menggiurkan para penjahat narkoba dunia.
"Perekonomian Indonesia tumbuh pesat. Di mana, kelas menengah semakin bertambah. Jumlah penduduknya di atas 250 juta. Indonesia juga salah satu negara yang income-nya cukup besar. Memiliki kepulauan terbesar. Tentunya ini menjadi pasar empuk bagi para penyelundup narkoba. Termasuk jaringan internasiona," papar Sri Mulyani saat Konferensi Pers Pengungkapan Penyelundupan 1,62 Ton Shabu di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (23/2/2018)
Selanjutnya, Sri Mulyani yang mengenakan topi bintang empat berlogo Bea Cukai itu, memaparkan besarnya penangkapan kasus narkoba merupakan bukti bahwa Indonesia benar-benar diincar sindikat internasional. "Tahun lalu, tertanggap usaha penyelundupan sebanyak 2,132 ton narkoba dengan 342 kasus. Hasil kerjasama aparat Bea Cukai, Polri, BNN, TNI dan masyarakat. Tahun 2018 yang belum genap 2 bulan terdapat 57 kasus dengan jumlah narkoba 2,932 ton," paparnya.
Pandangan senada disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahwa Indonesia menjadi negara yang paling diincar sindikat narkoba internasional. "Benar kata menkeu bahwa perekonomian Indonesia menjadi pasar empuk sindikat narkoba internasional. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk lebih bekerja keras dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba. Sekali lagi terima kasih kepada seluruh jajaran Polti, Bea Cukai Kemenkeu, BNN, TNI dan masyarakat," tegas Tito.
Masih Kata Tito, perairan Batam acapkali dijadikan pintu masuk bagi masuknya narkoba. Lantaran posisinya dekat dengan negeri jiran, tempat bermukimnya jaringan internasional. "Sebenarnya, kita sudah pantau sejak Desember (2017). Kemudian pada Selasa lalu, tanggal 20 Februari sekitar pukul O2.00 kita tangkap kapal ikan berbendera Singapura dan China di Perairan Anambas. Setelah kita periksa, ditemukan shabu disimpan dalam kompartemen. Kita sudah amankan empat orang di kapal tersebut," ungkap Tito.
(setyaki purnomo)
-
Pantas Masyarakat Tergiur, BNN Blak-blakan, Segini Upah Jadi Kurir Narkoba Apalagi jika dihadapkan dengan penghasilan mereka setiap hari, setiap bulan yang hanya sebesar Rp5 juta
-
Bakal Diedarkan di Jakarta dan Jabar, Penyelundupan Ganja 143 Kg Digagalkan Polda Metro Jaya rencananya ganja tersebut bakal diedarkan di wilayah Jakarta dan Jawa Barat
-
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Ungkap Fahri Albar Pakai Lebih dari Satu Jenis Narkoba Ia menyebut, Fachri positif mengonsumsi beberapa jenis narkoba.
-
Fachri Albar Kembali Ditangkap Polisi, Diduga Terkait Kasus Narkoba Aktor sekaligus musikus berinisial FA ditangkap oleh Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat atas dugaan penyalahgunaan narkotika
-
Pastikan Hak Anak Terlindungi, Ketua Komite III Kawal Proses Hukum Kasus Asusila Oknum Polisi NTT Komite III yang lingkup tugasnya membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan akan mengawal proses hukum kasus ini