merdekanews.co
Jumat, 23 Februari 2018 - 15:22 WIB

Indonesia Siaga Narkoba

Belum Genap 2 Bulan Saja 3 Ton Narkoba Gagal Diselundupkan

setyaki purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia serta besarnya jumlah penduduk kelas menengah, sangat menggiurkan para penjahat narkoba dunia.

"Perekonomian Indonesia tumbuh pesat. Di mana, kelas menengah semakin bertambah. Jumlah penduduknya di atas 250 juta. Indonesia juga salah satu negara yang income-nya cukup besar. Memiliki kepulauan terbesar. Tentunya ini menjadi pasar empuk bagi para penyelundup narkoba. Termasuk jaringan internasiona," papar Sri Mulyani saat Konferensi Pers Pengungkapan Penyelundupan 1,62 Ton Shabu di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (23/2/2018)

Selanjutnya, Sri Mulyani yang mengenakan topi bintang empat berlogo Bea Cukai itu, memaparkan besarnya penangkapan kasus narkoba merupakan bukti bahwa Indonesia benar-benar diincar sindikat internasional. "Tahun lalu, tertanggap usaha penyelundupan sebanyak 2,132 ton narkoba dengan 342 kasus. Hasil kerjasama aparat Bea Cukai, Polri, BNN, TNI dan masyarakat. Tahun 2018 yang belum genap 2 bulan terdapat 57 kasus dengan jumlah narkoba 2,932 ton," paparnya.

Pandangan senada disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahwa Indonesia menjadi negara yang paling diincar sindikat narkoba internasional. "Benar kata menkeu bahwa perekonomian Indonesia menjadi pasar empuk sindikat narkoba internasional. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk lebih bekerja keras dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba. Sekali lagi terima kasih kepada seluruh jajaran Polti, Bea Cukai Kemenkeu, BNN, TNI dan masyarakat," tegas Tito.

Masih Kata Tito, perairan Batam acapkali dijadikan pintu masuk bagi masuknya narkoba. Lantaran posisinya dekat dengan negeri jiran, tempat bermukimnya jaringan internasional. "Sebenarnya, kita sudah pantau sejak Desember (2017). Kemudian pada Selasa lalu, tanggal 20 Februari sekitar pukul O2.00 kita tangkap kapal ikan berbendera Singapura dan China di Perairan Anambas. Setelah kita periksa, ditemukan shabu disimpan dalam kompartemen. Kita sudah amankan empat orang di kapal tersebut," ungkap Tito.

  (setyaki purnomo)