Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan aksi vandalisme dengan aksara yang identik dengan Indonesia di bebatuan Gua Hira, Jabal Nur, Makkah, Arab Saudi, menjadi bagian dari evaluasi terhadap pelaksanaan ibadah haji 2023.
"Ini catatan kami agar ke depan ini bagian dari manasik haji, bahwa jamaah tidak boleh melakukan tindakan vandalisme yang tidak perlu," kata Yaqut Cholil Qoumas usai menyambut kepulangan petugas haji di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis.
Ia mengatakan, vandalisme adalah perbuatan yang tidak patut untuk dilakukan, apalagi tindakan itu terjadi di Tanah Suci pada Gua Hira yang sangat bersejarah, di mana Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu untuk kali pertama.
Belakangan ini unggahan video mengenai aksi vandalisme dengan tulisan "Depok" di Gua Hira, viral melalui channel YouTube Habib Ja'far, Kamis (20/07).
Yaqut mengatakan, terdapat banyak catatan dari pelaksanaan ibadah haji tahun ini yang perlu perbaikan agar ke depan segala bentuk kekurangan pelayanan bisa teratasi.
Seperti dilansir dari antaranews, catatan lain yang juga disoroti Kemenag adalah adaptasi bagi jamaah haji terhadap penggunaan toilet di pesawat.
"Ke depan bagaimana jamaah bisa menggunakan toilet di pesawat. Sebab masih banyak jamaah tidak bisa gunakan toilet di pesawat," katanya.
-
Kabar Baik bagi Eksportir, BPJPH - Saudi Halal Center SFDA Sinergi Saling Pengakuan Standar Halal Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Saudi Arabia telah melakukan kerja sama saling pengakuan standar halal
-
BPJPH Pastikan Implementasi Wajib Halal Oktober 2024 sebagai Peluang Perluasan Sinergi Produk Halal Tahap pertama implementasi Wajib Halal di Indonesia akan dimulai pada 18 Oktober 2024
-
Kemenag Cairkan Dana BOS dan PIP Pesantren Tahap I Sebesar Rp220 Miliar Program BOS Pesantren adalah salah satu bukti kehadiran negara terhadap pesantren yang selama ini terus memberikan perhatian
-
Kemenag: 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Terbit Per hari ini, kita sudah mengajukan permohonan penerbitan visa untuk 134.960 jemaah
-
Kemenag Libatkan Penghulu dan Penyuluh Jadi Aktor Resolusi Konflik Keagamaan SPARK dirancang untuk mempertajam kepekaan dan kecakapan teknis para penyuluh dan penghulu dalam membuat keputusan ketika menghadapi atau mencegah konflik