merdekanews.co
Kamis, 20 Juli 2023 - 15:15 WIB

Polisi Sudah Beri Izin, Bakal Ada Aksi Bakar AlQuran Lagi di Swedia

Jyg - merdekanews.co
Ilustrasi. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kepolisian Swedia menyatakan telah memberikan izin untuk aksi protes di luar kedutaan Irak di Stockholm, ibu kota Swedia. Dilaporkan, penyelenggara aksi demo berencana untuk membakar Alquran dalam unjuk rasa tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, aksi demo yang dijadwalkan digelar Kamis (20/07) waktu setempat itu, terjadi hanya beberapa minggu setelah seorang pria membakar beberapa halaman Alquran di luar masjid utama di Stockholm. Seperti dikutip dari detikcom, aksi pembakaran Alquran itu telah menyebabkan kemarahan dan kecaman yang meluas di seluruh dunia.

Kepolisian Stockholm mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah memberikan izin untuk "pertemuan publik" di luar kedutaan Irak, tetapi tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut tentang apa yang direncanakan para pengunjuk rasa.

Menurut kantor berita TT, penyelenggara demo telah menulis dalam permohonan izin mereka bahwa para pengunjuk rasa akan membakar Alquran dan bendera Irak.

Polisi Swedia telah menekankan bahwa mereka hanya memberikan izin kepada orang-orang untuk mengadakan pertemuan publik dan bukan untuk kegiatan yang dilakukan selama itu.

Pada bulan Juni lalu, kepolisian Swedia telah memberikan izin untuk aksi protes Salwan Momika yang berusia 37 tahun, di mana dia menginjak-injak Al-Quran dan membakar beberapa halaman kitab suci umat Islam tersebut di depan masjid terbesar di Stockholm saat hari raya Idul Adha.

Izin tersebut diberikan sejalan dengan perlindungan kebebasan berbicara. Namun, otoritas Swedia kemudian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas "hasutan terhadap kelompok etnis", mencatat bahwa Momika telah membakar halaman-halaman Alquran.

Sebelumnya pada bulan Januari lalu, ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan membakar Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm untuk mengecam pengajuan keanggotaan Swedia ke NATO dan negosiasi dengan Turki untuk memungkinkan Swedia bergabung dengan aliansi tersebut. Kedua peristiwa tersebut memicu serangkaian kecaman di dunia Muslim.

(Jyg)