merdekanews.co
Kamis, 13 Juli 2023 - 20:15 WIB

Kental Muatan Politis Ketimbang Substansi, Anggota DPRD Tolak Pansus JIS

Jyg - merdekanews.co
Anggota DPRD tolak bentuk Pansus JIS. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI, Basri Baco, menolak pembentukan panitia khusus (Pansus) pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) karena beragam alasan.

"Kalau harus sampe pansus, kami menolak. Kecuali, setelah dilakukan audit dan pemeriksaan dan perlu pendalaman lagi, mungkin bisa naik pansus," kata Basri saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut Basri, alasan pertama penolakan tersebut yakni pansus dianggap tidak menyelesaikan masalah lantaran hasil rekomendasi kerap tidak ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, lanjut Basri, pihaknya juga menilai pansus kerap dipakai pihak-pihak lain dengan tujuan berbau politis. "Pansus ini kadang lebih besar muatan politis ketimbang substansi," kata dia.

Karenanya, pihaknya mendukung penuh langkah kolaborasi pemerintah pusat dan Pemprov DKI dalam membenahi JIS untuk  Piala Dunia U-17.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo mengusulkan pembentukan pansus untuk menelusuri dugaan kesalahan pada pembangunan JIS. "Audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunannya. Bentuk pansus jika dipandang perlu," kata Dwi.

Rio mengatakan, proses pembangunan JIS patut dipertanyakan lantaran tidak sesuai dengan desain perusahaan jasa desain, rekayasa dan konsultasi asal Inggris, Buro Happold Limited, selaku konsultan perencana.

Padahal perusahaan tersebut digunakan oleh PT Jakarta Konsultindo untuk berkonsultasi mengenai desain JIS. Pemakaian jasa Buro Happold dengan harapan JIS bisa sesuai dengan standar FIFA.

Namun demikian, lanjut Rio, pembangunan JIS pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang telah dianjurkan Buro Happold. Karena itu, Rio tidak heran jika JIS belum memenuhi standard FIFA sehingga dinyatakan tidak layak untuk menggelar Piala Dunia U-17.

"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Rio.

Sebelumnya, PT Jakarta Konsultindo menggandeng Buro Happold Limited sebagai jasa konsultasi untuk membangun JIS. Buro Happold lantas memberikan hasil rekomendasi kepada PT Jakarta Konsultindo.

Dari keterangan pers Buro Happold yang telah beredar, lingkup pekerjaan Buro Happold hanya mencakup persiapan pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide) dan penilaian teknis dan komersial (technical and commercial assessment).

Selain itu, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area) serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).

Selama masa pembuatan panduan itu, Buro Happold memastikan desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi. Hasil rekomendasi dari Buro Happold diberikan kepada PT Jakarta Konsultindo.

Namun demikian, PT Jakarta Konsultindo kembali menggandeng konsultan dalam negeri untuk membahas persiapan pembangunan JIS. Hasil rekomendasi konsultan dalam negeri itu ditinjau Buro Happold. Buro Happold menyatakan bahwa hasil rekomendasi konsultan dalam negeri tidak sesuai dengan standard konsep versi Buro Happold.

Hasil rekomendasi itu pula yang digunakan PT Jakarta Konsultindo untuk membangun JIS yang saat ini sudah berdiri di Jakarta Utara. Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold.

"Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," tulis keterangan pers Buro Happold.

(Jyg)