Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar acara Green Mining pada Rabu (5/7/2023). Penanaman 1.000 batang pohon nangka di lahan bekas tambang seluas 1,6 Hektar dilakukan dalam kegiatan ini.
Tujuan penanaman tersebut yakni pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif, salah satunya untuk kebun buah-buahan. Nantinya kebun buah-buahan ini dapat menjadi sarana edukasi wisata.
"Bukit Asam memiliki komitmen kuat pada lingkungan. Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyata komitmen Perusahaan. Kami mendukung sepenuhnya program pemerintah untuk menuju Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya," kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Apollonius Andwie.
Kegiatan penanaman buah di lahan bekas tambang ini melibatkan manajemen PTBA, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muara Enim, Duta Lingkungan Kabupaten Muara Enim, Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam (AKIPBA), beserta mitra kerja.
Total saat ini sudah ada lahan bekas tambang seluas 10 Hektar yang dimanfaatkan untuk kebun buah-buahan. Tak hanya nangka, kebun buah tersebut juga ditanami durian, mangga, kelengkeng, matoa, jambu air, dan alpukat.
Untuk mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya, PTBA menerapkan praktek pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan programprogram dekarbonisasi.
Hingga Desember 2022, tercatat total areal reklamasi PTBA sudah mencapai 2.151,84 hektar (ha). Pada lahan tersebut telah ditanam 2.689.800 batang pohon.
Pengelolaan operasional PTBA yang berkaitan dengan lingkungan hidup telah sesuai dengan standar internasional. Hal ini ditandai dengan sertifikasi ISO 14001:2015 Manajemen Lingkungan yang dipegang Perusahaan. (Viozzy)
-
Bukit Asam Raih Pendapatan Rp 9,4 Triliun di Triwulan I 2024 Total produksi batu bara PTBA pada triwulan I 2024 mencapai 7,3 juta ton, tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton.
-
Industri Pengolahan Masih Ekspansif di tengah Penurunan Iklim Usaha Global Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal baik untuk industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini
-
Terinspirasi Indonesia, Like-Minded Countries termasuk Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu dan minyak sawit
-
BPJPH-Ditjen PKH Koordinasikan Percepatan Sertifikasi Halal Produk Olahan Peternakan Pertemuan membahas pentingnya sinergi kedua pihak dalam rangka percepatan sertifikasi halal
-
Berkah Ramadan, Persediaan Produk Industri Pengolahan Terserap Optimal Momen Ramadan merupakan salah satu pendorong penyerapan produk industri dengan optimal, mengingat sejak awal tahun 2024 ketidakstabilan kondisi perekonomian global menekan pesanan dan produksi industri pengolahan Indonesia