
Ngawi, MERDEKANEWS -- Kepala Kepolisian Sektor Ngawi Kota Polres Ngawi Polda Jawa Timur AKP Suyadi, S.H., sedang berpatroli rutin saat menerima laporan dari Bhabinkamtibmas Desa Klitik Aiptu Yayan Pujo, pada Kamis (6/7/2023) sekira pukul 16.30 WIB
Laporan tersebut berupa informasi dari masyarakat bahwa di jalan masuk SMKN 2 Kandangan ada sarung yang mencurigakan di pinggir jalan. Karena curiga, maka Aiptu Yayan segera melaporkan ke Kapolsek Ngawi kota yang berpatroli rutin.
Tanpa ragu, Suyadi segera mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) bersama Ka SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), Kanit Reskrim,
Dengan cepat, Suyadi segera membuka sarung tersebut dan melihat seorang bayi yang bergerak lemah tergeletak di pinggir jalan di dalam sarung, segera Suyadi mendekap bayi itu dan melaporkan kejadian tersebut ke Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K. M.H.
"Setelah mendapat informasi, kami segera mendatangi TKP dan saat sarung dicek ternyata di dalamnya seorang bayi yang masih hidup karena bergerak-gerak meski dengan lemah, kemudian kami melaporkan kepada Kapolres," ucap Suyadi
Kapolres Ngawi segera menghubungi Kasat Reskrim Agung Joko H., S.I.K., M.H., M.Si., untuk membantu berkoordinasi dengan Tim layanan Medis RSUD Soeroto Ngawi dan mencari saksi serta olah TKP guna menyelidiki kasus tersebut.
Kapolsek Ngawi Kota melihat bahwa bayi yang bergerak tersebut tampak kelelahan dan kurang sehat, meski kurang berpengalaman dalam merawat bayi, naluri kepolisian memaksa Suyadi untuk segera bertindak cepat.
Sementara menunggu bantuan tiba, Suyadi memeluk bayi tersebut dengan lembut dan berusaha menenangkannya. Dia menyanyikan lagu anak-anak dan memberi bayi itu sedikit susu dan makanan yang dibeli di warung .
Kasat Reskrim bersama anggotanya bertindak cepat, setelah menghubungi tim medis, segera mengumpulkan tim penyelidik serta inafis untuk menyelidiki siapa yang membuang bayi tersebut di jalan.
AKP Agung bersama tim lapangan, tim identifikasi dan tim medis tiba dan segera memberikan perawatan medis yang diperlukan untuk bayi tersebut. Mereka memeriksa dan menemukan bahwa bayi berjenis kelamin perempuan tanpa identitas tersebut mengalami dehidrasi dan kelaparan yang parah.
Berkat tindakan cepat Kapolsek Ngawi Kota bersama Kasat reskrim dan Tim medis RSUD dr Soeroto, nyawa bayi itu berhasil diselamatkan.
Pada Hari Jumat (7/7/2023) sekira pukul 09.00 WIB setelah mengikuti upacara Hari Jadi Ngawi di Pendopo Wedya Nugraha, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H., mendatangi RSUD dr Soeroto untuk memastikan kondisi kesehatan bayi perempuan tersebut.
Di rumah sakit, Dwiasi Bertemu dengan Direktur Utama RSUD dr Soeroto Ngawi Agus Priyambodo M. Mkes dan dokter perawat yang memberikan laporan hasil perawatan bayi tersebut.
Kondisi bayi awalnya dehidrasi dan tali pusarnya pendarahan karena potongannya ada infeksi dengan kondisi kesehatan kurang gizi. Pihak rumah sakit menyatakan siap merawatnya dan menyampaikan bahwa bayi perempuan ini beruntung karena cepat dlakukan layanan kesehatan, yakni diberi minuman susu oleh polisi yang menemukannya dan segera diantar ke RSUD.
"Alhamdulillah bayinya cepat diberi layananan kesehatan, yakni dipeluk serta diberi susu oleh pak polisi sebelum dibawa ke sini," ungkap dr Agus.
Kapolres Ngawi juga menghubungi Dinas Sosial dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Ngawi untuk membantu mengedukasi dan menjaga bayi perempuan tersebut
AKBP Dwiasi juga memerintahkan Kasat reskrim untuk menyelidiki guna mencari siapa pihak yang membuang bayi perempuan ini.
Kisah ini menjadi viral di media sosial setelah salah satu warga Ngawi membagikannya. Suyadi menjadi terkenal sebagai "Polisi Pahlawan" yang berani dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Kisahnya menginspirasi banyak orang, tidak hanya rekan-rekannya di kepolisian, tetapi juga masyarakat umum.
Kisah Kapolsek Ngawi Kota Suyadi dan Akp Agung Joko menunjukkan bahwa seorang polisi tidak hanya melindungi masyarakat dari kejahatan, tetapi juga berperan sebagai pelayan dan pelindung terhadap kesejahteraan mereka.
"Keberanian, empati, dan tindakan cepat serta kepedulian Suyadi bersama Agung Joko adalah contoh yang menginspirasi bagi semua orang," tutup Kapolres Ngawi. (Viozzy)
-
Luna Maya Resmi Menikah dengan Maxime Bouttier di Bali Pernikahan di Bali bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Luna Maya dan Maxime Bouttier telah menghabiskan masa kecil mereka di Pulau Dewata
-
Sadis! Perempuan di Wonogiri Tewas Dicor Kekasihnya Gara-gara Minta Dinikahi Di tempat itulah korban meminta pelaku untuk menikahinya
-
DPD Partai Gerindra Bali Tidak Pernah Berafiliasi dengan Ormas GRIB! yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB
-
Penyewa Didalami, Polisi: Pelaku Ricuh di Kemang Berasal dari Kelompok Jasa Pengamanan 10 orang yang kita tangkap ini merupakan kelompok yang berasal dari jasa pengamanan
-
Respons Dedi Mulyadi Diancam Dibunuh: Risiko Seorang Pemimpin Kalau ada ancaman itu, ya risiko bagi seorang pemimpin. Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu