PT PLN (Persero) siap mengakselerasi 522 proyek hijau dengan mengkolaborasikan investasinya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Jumlah ini merupakan peningkatan yang signifikan dari 163 proyek hijau yang saat ini dilakukan secara mandiri oleh PLN untuk transisi energi menuju pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara anggota G20 pada KTT G20 di Bali untuk mendorong transisi energi di Indonesia. melalui pemetaan proyek energi bersih yang didanai oleh skema JETP.
Untuk itu, pemerintah bersama PLN dan Sekretariat JETP sedang mengembangkan skema teknis dan keuangan yang paling sesuai untuk mendukung ketahanan energi nasional.
“Kita sudah mencapai kesepakatan, kesepakatan, dan pernyataan bersama telah disetujui. Saya berharap penyampaiannya dalam hal megawatt jam dan pengurangan CO2,” kata Dadan saat pembukaan JETP Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) - FGD PLN di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ini adalah output yang dituju di Kementerian ESDM sebagai hasil dari kesepakatan negara-negara G20 melalui pernyataan bersama untuk implementasi JETP.
Dadan menyatakan bahwa kerangka teknis dan keuangan yang dirancang akan secara langsung berkontribusi pada pengembangan rantai pasokan energi hijau dalam negeri.
Oleh karena itu, bantuan finansial yang diberikan JETP akan dimaksimalkan untuk memperkuat industri hijau dan sumber daya manusia lokal.
“CIPP yang dihasilkan harus taktis dan workable, baik dari segi proyek maupun kebijakan. Kita dorong rantai pasok energi hijau dalam negeri, industri dan sumber daya manusia harus terserap di dalam negeri kita,” pungkasnya.
Dalam acara yang sama, Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), menekankan pentingnya kerjasama dengan JETP baik bagi Indonesia maupun dunia internasional, mengingat hadirnya green energy ekosistem di Indonesia.
“Ini krusial bagi Indonesia dan dunia. Apa yang kita lakukan saat ini penting untuk penghijauan sistem elektrifikasi karena upaya dunia juga bergantung pada Indonesia, karena kita memiliki ekosistem energi hijau,” jelas Rachmat.
Darmawan Prasodjo Direktur Utama PLN, menanggapi dengan menyatakan bahwa PLN telah mengidentifikasi empat skenario transisi energi di dalam negeri dalam kerangka JETP.
Telah melakukan analisis teknis bekerja sama dengan Badan Energi Internasional dan analisis keuangan dengan Bank Pembangunan Asia.
“PLN telah melakukan analisis teknis dan keuangan untuk memastikan bahwa kami dapat mencapai tujuan transisi energi kami dengan rencana yang dapat diterapkan dengan tetap menjaga kesehatan keuangan perusahaan,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut ia menyampaikan komitmen konkrit PLN terhadap transisi energi dengan melaksanakan 163 proyek hijau di berbagai lokasi di Indonesia, dengan berbagai sumber pendanaan.
Total kapasitas seluruh proyek pengembangan energi terbarukan ini sebesar 5,1 gigawatt (GW), dengan target penyelesaian pada tahun 2030.
“Kami memiliki perencanaan yang baik dan sedang membangun aliansi yang kuat untuk mengurangi emisi dengan tetap menjaga kekuatan finansial. Kami ingin transisi energi ini berkelanjutan untuk meningkatkan industri nasional kita,” kata Darmawan.
Lebih lanjut Darmawan mengatakan, PLN saat ini sedang mengkonsolidasikan semua program hijau yang belum mendapatkan pendanaan untuk dimasukkan ke dalam CIPP di bawah skema JETP.
Terkait hal tersebut, PLN telah menyiapkan 522 proyek energi hijau potensial yang dapat dibiayai oleh JETP, dengan total kapasitas 15,1 GW pada tahun 2030.
Edo Mahendra, Kepala Sekretariat JETP, menambahkan dalam G20, ada komitmen bersama untuk mempromosikan tiga target transisi energi utama bagi Indonesia.
Target tersebut antara lain pengurangan emisi karbon di sektor ketenagalistrikan, peningkatan bauran energi dari sumber energi baru dan terbarukan, serta pencapaian target NZE.
“Komitmen ini bersifat kolektif, memungkinkan kami untuk menginisiasi perencanaan dan proyek. Kami mencari masukan dari FGD ini, termasuk proyek percontohan potensial yang akan dihasilkan,” ujarnya.
Edo menyatakan bahwa JETP saat ini telah memberikan hibah sebesar $20 miliar USD untuk mendukung komitmen tersebut. Namun, dia menekankan perlunya dukungan pemerintah, terutama dalam hal kebijakan.
“Kami membutuhkan dukungan pemerintah Indonesia dalam hal kebijakan. Kami membutuhkan koordinasi dan implementasi yang melibatkan PLN dan lembaga lainnya. JETP akan ada di tengah untuk membantu agar semuanya berjalan dengan baik,” kata Edo. (Viozzy)
-
Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP, Hasyim Asyari Umbar Rayuan Gombal Hingga Diduga Lakukan Tindak Asusila Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu terkait dugaan tindakan asusila terhadap panitia penyelenggara luar negeri (PPLN)
-
Dirut PLN Inspeksi SPKLU Jalur Mudik, Pastikan 1.299 Unit Se-Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik PLN menambah 175 unit SPKLU yang tersebar di berbagai titik jalur mudik Jawa dan Sumatra. Sehingga secara nasional, terdapat 1.299 unit SPKLU di 879 lokasi yang siap melayani pengguna mobil listrik di seluruh Indonesia
-
Menteri Arifin Minta PLN Perbanyak SPKLU Kendaraan Listrik di Jalur Utama Pemudik Infrastruktur tuh harus ada dulu, supaya orang bisa nyaman kalau mau pergi jauh. PLN sudah mempunyai SPKLU yang cukup banyak, tapi kurang banyak dan mesti diperbanyak lagi. Sekarang kan ada sekitar 1.200 SPKLU, kalau bisa sih sampai 5.000 SPKLU
-
PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit Cluster Sulawesi-Maluku PLN telah memiliki strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dalam skema transisi energi ini, nantinya sumber listrik PLN akan bersumber dari 75% pembangkit yang bersumber dari energi terbarukan dan 25% bersumber dari pembangkit gas
-
PLN Siagakan 1.124 SPKLU Tersebar untuk Para Pemudik PLN bersama mitra telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 1.124 unit. Bahkan, khusus untuk jalur mudik utama seperti tol Trans Sumatra-Jawa akan ada tambahan 100 unit SPKLU