merdekanews.co
Sabtu, 17 Februari 2018 - 01:29 WIB

Nih, 9 Jago PKS Bermodal di Bawah 1 Persen Yang Ngarep Geser Jokowi

Sam Hamdan - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - PKS mengeluarkan 9 kadernya untuk diusung sebagai capres atau cawapres 2019. Hanya bermodal di bawah 1 persen para kader partai dakwah itu 'ibarat mimpi siang bolong' untuk menggeser Jokowi dari Istana Negara.

Dari hasil beberapa lembaga survei, nama Jokowi masih di atas angin. Nah, jago-jago PKS ini belum ada yang mampu menandingi Jokowi.

Bahkan, jika disurvei, 9 kader PKS jauh di bawah Jokowi, Prabowo, Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Cak Imin ataupun putra SBY yakni AHY.

Kader PKS yang diusung di 2019 adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie. Lalu, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman mengatakan keputusan PKS ini bukan tanpa alasan. Selain sudah menjadi keputusan Majelis Syuro PKS, pada pemilu mendatang PKS harus menjadi bagian capres maupun cawapres.

Selain itu pijakan PKS hasil dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada)  calon yang diusung PKS memenangkan lebih dari separuh daerah yang diikutinya.

Terakhir pada Pilkada Serentak 2017, PKS memenangkan 56% dari 95 pilkada yang diikutinya. Termasuk kader yang terpilih bukan hanya membeirkan kontibusi yang bagus bagi pembangunan daerah namun juga Indonesia.

“Ini membuktikan kader PKS memang handal dan dapat dipercaya untuk memimpin kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu, target nasional PKS dalam pemilu mendatang selain dapat menjadi partai papan atas, yaitu dengan meraih suara dua digit atau milinal 12 persen, suara juga menjadi bagian capres dan cawapres.

Maka dalam Pilkada 2018 ini akan menjadi tolak ukur sekaligus batu loncatan guna mewujudkan hal tersebut. Sehingga PKS akan mengoptimalkan semua potensi yang ada.

“Kami manargetkan pada Pilkada 2018 ini dari 143 pilkada yang diikuti, minimal meriah 60% kemenangan dan dari 28 kader yang diusung minmal 14-16 kader yang menjadi pemimpin daerah,” paparnya.

PKS juga akan melakukan komunikasi dengan partai lain soal 9 capres dari kader PKS itu untuk berkoalisi. Sebab dari 10 partai yang ada tidak ada yang memenuhi syarat untuk mengajukan capres sendiri. Yaitu kurang dari 20 persen kursi atau 25 persen suara.

Sebagai follow up, maka Majelis Syuro PKS telah membentuk  tim komunikasi koalisi yang nantinya akan melakukan komunokasi dan penjajagan dengan partai lain.

“Tim ini dikomandani oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal,” terangnya.

Komandan Tim Komunikasi Koalisi PKS, Mustafa Kamal menambahkan setelah menetapkan sembilan kader sebagai bacapres maupun bacawapres, selain akan mengaungkan nama-nama tersebut, juga segera melakukan komunikasi secara intensif dengan partai lain.

Diharapkan dari komunikasi politik tersebut, akan ada pemahaman dan persamaan flatform serta visi misi partai politik. Yaitu koalisi berdasarkan nilai bukan yang bersifat pragmatis.

“Koalisi ini akan didorong ada kebersaam dalam membangun Indonesia, yakni negeri yang madani, adil sejahtera dan bermartabat serta menjadikan NKRI yang utuh berdaulat di negeri sendiri,” tambahnya.

Menurut Mustafa Kamal, sebagai tindaklanjutnya akan bersama-sama membentuk perencanaan pemenangan dan melakukan penyusunan
pemerintahan ke depan serta dengan membuat draf yang detail. Jadi bukan hanya koalisi politik yang berorientasi jangka pendek dan kekuasaan, namun ada kesamaan cita-cita dan membentuk susunan pemerintahan jangka panjang.

“Karena itu secepatnya kami akan melakukan komunikasi,” ungkapnya.

  (Sam Hamdan)