merdekanews.co
Sabtu, 17 Februari 2018 - 00:22 WIB

Biang Kerok Banjir, Anies Bakal Geledah Pabrik di Cakung

Sam Hamdan - merdekanews.co
Anies Baswedan bersama putranya meninjau perayaan Imlek di Glodok, Jakbar.

Jakarta, MERDEKANEWS - Anies Baswedan hanya bisa mengelus dada saat mendengar seorang ibu-ibu teriak lantaran sudah bosan dengan banjir.  Carita ini diutarakan Anies saat meninjau perayaan Imlek.

Diketahui, sejumlah jalan dan pemukiman warga di Jakarta terendam banjir pada Kamis (15/2/2018) kemarin. Banjir dengan ketinggian dari 20 centimeter hingga 1 meter itu diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis malam sempat meninjau secara langsung banjir di Kampung Rawa Teratai, Cakung, Jakarta Timur. Anies mengaku mendapatkan keluhan dari warga bahwa banjir selalu terjadi setiap hujan deras turun di kawasan tersebut. Anies menyebut banjir do kawasan tersebut merupakan permasalahan yang menahun.

“Warga sehari-hari itu terima air, sampai ketika saya datang ke sana, ada ibu-ibu dari lantai dua bilang ‘Pak Anies bosen Pak, banjir.’ Jadi buat mereka banjir itu sudah sampai seperti keseharian. Dan ini tidak bisa diterima,” tutur Anies saat meninjau Wihara Dharma Bakti di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, karena seringnya terjadi banjir, warga berinisiatif membuat mistar pengukur ketinggian air di tembok jalan masuk gang. Mistar tersebut digunakan sebagai penanda ketinggian air. Mistar pengukur ketinggian air lazimnya dibuat di bendungan-bendungan atau pintu air.

”Ketika saya datang ke sana saya menemukan fenomena mengejutkan. Di dinding jalan masuk kampung itu, di dinding kampung di jalanan itu ada mistar pengukur ketinggian air. Saya sampai heran. Mestinya mistar pengukur ketinggian air itu adanya di sungai di pintu-pintu air. Kalau itu ada di gang,” imbuh Anies.

Anies mengatakan kampung tersebut dikelilingi pabrik-pabrik besar. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga akan melakukan pengecekan terhadap pabrik tersebut pakah sudah menerapkan konsep zero run off atau belum.

“Kita langsung inspeksi. Apakah mereka melakukan dan menerapkan menaati prinsip zero run off. Artinya air hujan yang turun ke lahannya tidak dialirkan ke luar (langsung diserap). Karena kampung-kampung di sekitarnya lalu mengalami kebanjiran. Jadi ada masalah itu kuta langsung inspeksi,” tegas Anies.

Anies menandaskan menjatuhkan sanksi sesuai peraturan jika terbukti pabrik di kawasan itu tidak menerapkan konsep zero run off.

Lebih lanjut Anies mengatakan pihaknya telah memonitor setiap jamnya. Dikatakan Anies, sejak pagi kawaaan-kawasan yang terendam banjir pada Kamis kemarin sudah dapat ditanggulangi.

”Dan per tadi pagi alhamdulilah tempat-tempat yang kemarin sempat alami ketinggian permukaan air sudah turun. Jadi kita pantau monitor terus dari jam ke jam. Tadi pagi semua aman,” pungkas Anies. (Sam Hamdan)