merdekanews.co
Rabu, 17 Mei 2023 - 22:25 WIB

Napak Tilas Perjalanan Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia

Deka - merdekanews.co
Pada 1995, sebagai respon atas perkembangan teknologi GSM yang semakin pesat sekaligus langkah revolusi selular, Telkom mendirikan anak usaha Telkomsel yang berfokus pada penyediaan layanan selular GSM untuk masyarakat Indonesia. Tak berhenti sampai di sana, Telkom terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses telekomunikasi dengan mengembangkan teknologi fixed broadband yang kini dikenal sebagai IndiHome, serta jaringan wireless broadband melalui Telkomsel.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 mendorong percepatan digitalisasi di segala sektor di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali sektor industri telekomunikasi yang turut mengalami perkembangan pesat dalam tiga tahun terakhir dengan hadirnya beragam inovasi teknologi digital untuk menciptakan pengalaman pelanggan terbaik.

Di tahun 2023, perkembangan industri telekomunikasi semakin menitikberatkan pada inovasi teknologi digital yang diharapkan dapat memudahkan aktivitas pelanggan.

Sebut saja teknologi 5G, Artificial Intelligence, Cloud, serta keamanan siber yang tengah menjadi primadona teknologi digital.

Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan telekomunikasi yang tengah berupaya semakin mendalami teknologi tersebut.

Perkembangan pesat tersebut tentu tidak terlepas dari sejarah hadirnya telekomunikasi dunia, di mana 17 Mei 1969 diperingati sebagai Hari Telekomunikasi dan Informasi Masyarakat Sedunia atau World Telecommunication and Information Society Day.

Hal ini berawal dari pembentukan International Telegraph Union yang selanjutnya menjadi International Telecommunication Union (ITU), yang fokus pada aspek telekomunikasi dan teknologi informasi.

Dilansir dari situs International Telecommunication Union, hari telekomunikasi internasional tahun ini mengangkat tema “Empowering the least developed countries through information and communication technologies” atau “Memberdayakan negara-negara berkembang melalui teknologi informasi dan komunikasi".

Tema ini dipilih tentunya tidak lepas dari harapan untuk mendorong terwujudnya pemerataan akses yang adil dan inklusif.

Di Indonesia sendiri, perkembangan telekomunikasi diawali dengan penggunaan telegraf sebagai alat komunikasi pada tahun 1855.

Saluran telegraf pertama dibuka pada tanggal 23 Oktober 1856 oleh Pemerintah Hindia Belanda, berupa telegraf elektromagnet yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).

Tiga dekade berselang, pada 1882, hubungan telepon lokal digunakan pertama kali, tepatnya tanggal 16 Oktober 1882.

Sejak saat itu kemunculan telepon mulai menyaingi layanan pos dan telegraf. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini, terlebih dengan banyaknya perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon untuk masyarakat.

Seiring perkembangan telekomunikasi yang pesat, Jawatan PTT yang mengelola operasional pos, telegraf, dan telepon turut mengembangkan bisnisnya dengan melakukan beberapa kali perubahan nama dan pemisahan bisnis.

Pada 1965, berdasarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 dilakukan pemisahan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel, PN Pos dan Giro, serta PN Telekomunikasi.  
Melalui pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing.

Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini.

Keberadaan Telkom sebagai perusahaan plat merah sekaligus perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia sendiri tidak dapat dilepaskan dari bagian perkembangan telekomunikasi di Indonesia.

Telkom telah melalui berbagai fase teknologi telekomunikasi yang turut berpengaruh pada perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Mulai dari perluasan fixed wireline, sambungan jarak jauh dan internasional (SLJJ/SLI), peluncuran satelit palapa, telekomunikasi selular, hingga teknologi GSM (Global System for Mobile Communications).

Pada 1995, sebagai respon atas perkembangan teknologi GSM yang semakin pesat sekaligus langkah revolusi selular, Telkom mendirikan anak usaha Telkomsel yang berfokus pada penyediaan layanan selular GSM untuk masyarakat Indonesia.

Tak berhenti sampai di sana, Telkom terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses telekomunikasi dengan mengembangkan teknologi fixed broadband yang kini dikenal sebagai IndiHome, serta jaringan wireless broadband melalui Telkomsel.

 
Sambut Era Digital Bersama TelkomGroup

Memasuki era digital, Indonesia turut memasuki babak baru teknologi telekomunikasi. Telkom terus melakukan transformasi dalam menyambut perkembangan pesat tersebut melalui beberapa kali perubahan fokus bisnis.

Sejak 2020, Telkom berkomitmen untuk bertransformasi menjadi digital telco dengan tiga domain digital bisnisnya, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Melalui ketiga domain tersebut, Telkom berharap dapat menjadi perusahaan telekomunikasi digital terbaik untuk memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam mewujudkan digitalisasi Indonesia, Telkom sebagai motor utama penggerak digitalisasi secara konsisten berkontribusi mewujudkan ekosistem digital Indonesia.

Hal serupa pernah disinggung oleh Menteri BUMN RI, Erick Thohir yang menyampaikan, “Bangsa Indonesia harus bisa membuktikan kepada bangsa-bangsa di dunia bahwa kita punya ekosistem sendiri. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang berperan sebagai salah satu tulang punggung digitalisasi Indonesia harus selalu berinovasi dan berkolaborasi untuk dapat mewujudkan ekosistem digital yang merata di masa depan.”

Hingga akhir tahun 2022, Telkom juga telah menggelar 173.266 km serat optik yang menghubungkan 501 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).

Selain itu, Telkom juga didukung infrastruktur satelit Telkom-3S dan satelit Merah Putih dengan total 109 transponder, 265.194 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel dengan jangkauan mencapai 99% populasi Indonesia, serta 40.588 tower di mana lebih dari 35.000 di antaranya berada di bawah kepemilikan Mitratel sebagai salah satu anak usaha Telkom.

Tak hanya infrastruktur digital, Telkom juga terus mengembangkan platform digitalnya dengan menghadirkan 28 data center yang terdiri dari data center domestik dan internasional, serta berbagai platform lainnya seperti cloud, keamanan siber, dan IOT.

Berbagai layanan digital dengan teknologi terbarukan turut Telkom sediakan guna menyukseskan terwujudnya ekosistem digital Indonesia.

Di tahun 2023, bertepatan dengan peringatan hari telekomunikasi dunia yang mengangkat tema “Empowering the least developed countries through information and communication technologies”, Telkom semakin menunjukan konsistennya dalam mendukung digitalisasi Indonesia.

Telkom menerapkan strategi yang meliputi rencana dan tujuan jangka panjang perusahaan dalam membangun competitive advantages perusahaan dan leadership di industri guna mencapai cita-cita sebagai perusahaan telekomunikasi digital terbaik yang memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.

Telkom berharap, langkah perusahaan tersebut dapat mempercepat terwujudnya cita-cita sebagai digital telco utama pilihan masyarakat guna menciptakan ekosistem digital Indonesia demi terwujudnya Indonesia berdaya saing global.

 

(Deka )