merdekanews.co
Kamis, 15 Februari 2018 - 20:10 WIB

Kebijakan Becak Jadikan Anies Kuda Hitam Capres 2019 

Sam Hamdan - merdekanews.co
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Jakarta, MERDEKANEWS - Tahun politik penuh dengan dinamika. Utak-atik siapa yang bakal maju menjadi calon presiden terus diendors lembaga survei. Nama Anies Baswedan kembali muncul. Gubernur DKI Jakarta ini berpotensi menjadi kuda hitam di 2019. 

Kebijakan dibolehkannya becak disebut-sebut menjadi daya tarik Anies yang terus dilahap oleh media. Meski elektabilitasnya rendah, namun Anies punya popularitas tinggi karena jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Nama Anies menduduki urutan kelima sebagai calon presiden yang dikenal publik dengan presentase 84,6 persen. 

Anies berada di bawah Joko Widodo 97 persen, Jusuf Kalla 91,5 persen, Prabowo Subianto 87,7 persen dan Megawati Soekarnoputri 84,7 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Anies memiliki potensi kuat sebagai kuda hitam di tengah persaingan Jokowi dan Prabowo. Apalagi, jika Prabowo memutuskan tidak mencalonkan diri

"Potensi kuda hitam ada di Anies, karena sekarang dia memegang jabatan strategis," kata Qodari dalam paparannya di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (16/2).

Salah satu faktor penunjang menguatnya Anies antara lain 'memiliki' banyak media massa karena berkantor di Jakarta. Karenanya, segala kebijakan Anies sebagai Gubernur akan menjadi sorotan.

"Jadi kalau Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Seperti becak kemarin, diskusi soal itu jadi bahasan berhari-hari," katanya.

Namun saat ini, meski punya popularitas tinggi, elektabiltas Anies terbilang rendah. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini hanya memiliki elektabilitas 2,5 persen.

Elektabilitas Anies sebesar 2,5 persen itu masih kalah jauh dari Jokowi 32,7 persen dan Prabowo 19,1 persen. Bahkan ia masih kalah dari Basuki Tjahaja Purnama 2,9 persen dan Gatot Nurmantyo 2,7 persen. 

Elektabilitas itu didapat jika simulasi dengan melibatkan 17 nama tokoh. Bahkan jika simulasi hanya dengan enam nama di atas, elektabilitas Anies melorot menjadi 1,8 persen.

Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 23-30 Januari 2018 dengan sampel sebanyak 1.200 responden dan margin of error 2,83 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode yang digunakan dalam survei ini multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap warga yang berusia minimal 17 tahun.

Potensi Anies di Pilpres 2019 juga tercermin dalam survei SMRC akhir 2017 lalu. 

Saat itu SMRC mensimulasikan sejumlah tokoh di luar Jokowi dan Prabowo dalam pertarungan Pilpres 2019. Hasilnya, Anies Baswedan ada di tempat teratas, dipilih oleh 0,9 persen responden, diikuti Ahok (0,8 persen), Hary Tanoesoedibjo (0,6 persen), serta AHY dan Ridwan Kamil yang sama-sama dipilih oleh 0,3 persen responden.  (Sam Hamdan)