merdekanews.co
Selasa, 09 Mei 2023 - 11:48 WIB

Gokil! Transaksi QRIS BRI Meroket pada Periode Libur Lebaran 2023

Iwan P - merdekanews.co
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan, penggunaan QRIS BRI meningkat 1000% bila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Periode Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau libur lebaran tahun ini terbukti telah menarik masyarakat yang lebih luas terutama dalam melakukan transaksi keuangan.

Hal itu ditunjukkan dari meningkatnya jumlah transaksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Termasuk dalam penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang menunjukkan kenaikan signifikan selama periode libur lebaran.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan, penggunaan QRIS BRI meningkat 1000% bila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan bahwa hal ini menunjukkan penggunaan QRIS semakin diminati masyarakat karena lebih mudah dan cepat. “Penopang utama dalam kenaikan ini berasal dari transaksi merchant”, jelas Andrijanto.

Tak hanya dari segi kenyamanan dan kemudahan, Andrijanto menambahkan, BRI juga menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi. BRI telah melakukan verifikasi data sesuai SOP di antaranya kewajiban pihak merchant melakukan pelacakan KTP yang langsung tervalidasi ke portal Dukcapil.

Selanjutnya, kesepakatan kerja sama wajib untuk ditandatangani pihak pemilik merchant. Hal ini guna mencegah adanya penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja atau fraud QRIS.

Lebih lanjut pada prosesnya, pemasaran BRI selalu dilakukan di tempat ke merchant untuk melihat langsung lokasi usaha merchant sehingga memastikan kesesuaian dan profil usaha.

Selanjutnya dalam hal penginputan nama merchant, selalu dilakukan verifikasi yang ketat dimana nama usaha disesuaikan dengan signage usaha ataupun petunjuk seperti alamat dan nama jalan. Hal ini untuk menghindari menghindari QRIS oleh merchant.

Jaminan keamanan juga bisa diperoleh pihak merchant di antaranya dalam mencegah modus penipuan berupa struk palsu dari pembeli. Dalam struk itu tertulis nama merchant, jenis barang, dan jumlah transaksi yang diperkirakan di awal untuk kemudian ditunjukkan kepada penjual setelah seolah-olah bertransaksi dengan pembayaran menggunakan scan barcode QRIS.

Sehingga, penjual telah memberikan barang/jasa-nya namun tidak menerima pembayaran ke rekeningnya.

Untuk penipuan jenis ini, Andrijanto meminta para merchant untuk menyerahkan barang/jasa jika sudah terdapat notifikasi masuk, baik dari mesin EDC, notifikasi SMS atau melalui notifikasi BRImo.

Merchant QRIS BRI juga bisa men-download aplikasi BRIMerchant di PlayStore untuk nantinya bisa melihat sukses atau tidaknya transaksi yang dilakukan.

Dari sisi pembeli jika, pembayaran dengan menggunakan metode QRIS ditampilkan melalui aplikasi mobile banking BRI yaitu BRImo, maka akan nama merchant QRIS secara lengkap sehingga nasabah lebih mudah memastikan kesesuaiannya.

Terakhir, Andrijanto juga berharap seluruh merchant agar rutin memeriksa kondisi stiker QRIS masing-masing.
“Kehati-hatian dalam bertransaksi QRIS, harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik dari sisi merchant QRIS, pembeli, dari sisi PJP Acquirer maupun issuer sehingga transaksi akan berjalan aman dan lancar. Bagi semua pedagang BRI, terutama pedagang masjid, yayasan, ataupun lembaga nirlaba lainnya agar dapat memeriksa kondisi stiker QRIS secara rutin untuk memastikan keasliannya, dalam kondisi baik, tidak pudar, tidak ditimpa stiker lain, ataupun adanya indikasi penyelesaian lainnya,” pungkasnya.

(Iwan P)