Jenewa, MERDEKANEWS -- Covid-19 kini tidak lagi berstatus pandemi global. Hal itu dinyatakan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang," kata Tedros pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (05/05).
"Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19," kata Tedros.
"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," katanya.
Covid telah dinyatakan sebagai kondisi darurat global sejak 30 Januari 2020. Status darurat global bertujuan untuk memfokuskan pemerintah di seluruh dunia dalam penanganan pandemi, serta mendorong kolaborasi dalam pengembangan vaksin dan perawatan Covid.
WHO menyatakan berakhirnya kondisi pandemi Covid menunjukkan keberhasilan negara-negara di seluruh dunia, tetapi tetap menegaskan bahwa Covid bakal terus ada di muka bumi.
"Covid telah mengubah dunia, mengubah kita. Seperti apa yang seharusnya terjadi. Jika kita kembali seperti dulu sebelum Covid, kita gagal untuk belajar dan bersalah ke generasi masa depan," kata Ghebreyesus.
Pada puncaknya di Januari 2021, sekitar 100.000 orang meninggal setiap pekan karena Covid. Per April 2023, jumlah kematian akibat Covid sekitar 3.500 orang per pekan.
WHO tidak pernah mendeklarasikan awal atau akhir dari pandemi. Namun, WHO pertama kali menggunakan kata "pandemi" untuk mendeskripsikan wabah Covid pada Maret 2020.
Amerika Serikat telah mengumumkan akhir pandemi Covid sejak 2022. Adapun, Uni Eropa menyatakan kondisi darurat Covid sejak April 2022.
Akhir kondisi darurat Covid bisa berarti berakhirnya kolaborasi internasional termasuk dalam hal pendanaan untuk penanggulangan Covid.
-
Whoosh Angkut Lebih dari 200 Ribu Penumpang di Angkutan Lebaran Perdana 2024 Pada periode Angkutan Lebaran ini, KCIC mengoperasikan 832 perjalanan Whoosh atau sebanyak 52 perjalanan Whoosh perhari. Adapun ketepatan waktu keberangkatan Whoosh mencapai 100% atau tanpa keterlambatan sama sekali
-
Penumpang Whoosh Hari Lebaran Meningkat 30 Persen Penumpang Whoosh Hari Lebaran Meningkat 30 Persen
-
Melesat, Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Tumbuh 33,9 persen Capai Rp6.788 Triliun QLola senantiasa memberikan kemudahan sehingga nasabah dapat memonitor aktivitas bisnisnya mulai dari holding atau principal hingga subsidiary, atau bahkan mitra yang ada di luar negeri
-
Layanan Bagi Penumpang Prioritas, Petugas KCIC Siap Bantu Key Passenger Gunakan Layanan Whoosh dengan Nyaman KCIC juga sudah mempersiapkan fasilitas stasiun dan kereta agar nyaman digunakan oleh key passenger. Fasilitas seperti lift, escalator, kursi prioritas, guiding block, toilet khusus, dan berbagai layanan lainnya untuk mempermudah key passenger
-
Semakin Aman dan Nyaman, Stasiun Tegalluar Sediakan Layanan Intermoda untuk Penumpang Whoosh Tersedia layanan Shuttle Damri dengan rute Stasiun Tegalluar - Stasiun Bandung, Bus Summarecon dengan rute Stasiun Tegalluar - Summarecon Mall Bandung, dan Taksi Blue Bird yang dapat diakses dari area pick up stasiun