merdekanews.co
Selasa, 28 Maret 2023 - 13:03 WIB

KAI Serahkan ATDO Perdana ke Barata, Komitmen Dukung Penciptaan Produk Subtitusi Impor

Hadi Siswo - merdekanews.co
PT Barata Indonesia (Persero) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menggelar seremonial kick off pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi) dalam rangka pemenuhan kebutuhan Industri Manufaktur Nasional. Bertempat di Gudang Persediaan KAI Purwakarta, agenda ini dihadiri oleh Direksi PT KAI (Persero), Direksi PT Barata Indonesia (Persero), dan Perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Purwakarta.

Purwakarta, MERDEKANEWS -- PT Barata Indonesia (Persero) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero)
(KAI) menggelar seremonial kick off pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi) dalam rangka pemenuhan kebutuhan Industri Manufaktur Nasional.

Bertempat di Gudang Persediaan KAI Purwakarta, agenda ini dihadiri oleh Direksi PT KAI (Persero), Direksi PT Barata Indonesia (Persero), dan Perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Purwakarta.

Pemanfaatan scrap ini sesuai dengan Surat Penunjukan Rekanan (SPR) Tanggal 09 Desember 2022 Nomor: 02/SPR-TIM PENJUALAN/XII/2022 Tentang Penjualan 1.485 Unit ATDO.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya dalam sambutannya mengatakan kick off
penyerahan ATDO perdana ini sebagai bentuk komitmen KAI dalam mendorong implementasi proses
pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan dan ketentuan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG).

“Sebagaimana kita ketahui bersama sinergi BUMN haruslah menjadi prioritas utama. Sinergi BUMN yang
kuat dan saling mendukung dalam sektor industri khususnya, dapat mewujudnya kemajuan dan
kemandirian Negara Indonesia,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya.

Dirinya berharap pemanfaatan scrap KAI oleh Barata Indonesia dapat menjamin ketersediaan bahan baku
sehingga dapat memperkuat kontinuitas produksi yang berdampak pada peningkatan tingkat komponen
dalam negeri (TKDN) dan penciptaan substitusi impor.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Bobby Sumardiat Atmosudirjo
mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas dukungan KAI pada industri manufaktur dalam negeri.

Sebagai BUMN manufaktur, scrap merupakan raw material yang memegang peranan penting dalam
aktivitas produksi Foundry di mana ketersediaannya wajib dipenuhi, terutama dalam upaya mencapai
mencapai target produksi 21 ribu/ton per tahun.

“Kepastian ini merupakan semangat bagi kami dalam menghasilkan produk yang kompetitif dan berdaya
saing tinggi, tidak hanya nasional namun juga global”, Ujar Bobby.

Dirinya meyakini scrap ATDO KAI dapat dikelola secara optimal sehingga dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Lebih lanjut Bobby, panggilan akrab Bobby Sumardiat Atmosudirjo, Dirut Barata Indonesia mengatakan
kemenangan Barata Indonesia dalam proses ini secara langsung menciptakan circular economy sebagai
upaya dalam menekan impor bahan baku industri.

Langkah strategis ini juga diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional juga devisa negara.

Seperti diketahui, Barata Indonesia yang didukung penuh oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selaku Kuasa Pemegang Saham, masih menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki
sertifikat Internasional AAR (Association American Railways).

Pencapaian ini mengukuhkan eksistensi perseroan dalam ekspor produk foundry ke pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PPA Rizwan Rizal Abidin mengatakan, “Selaku pemegang Surat
Kuasa Khusus (SKK) dari Menteri BUMN, PPA mendukung sinergi antara KAI dan Barata Indonesia dalam penyediaan bahan baku. Sinergi ini diharapkan dapat mendukung kebangkitan Barata Indonesia dalam industri manufaktur nasional dan global.”

(Hadi Siswo)





  • Barata Indonesia Rampungkan Pekerjaan PLTU Jawa 9 dan 10 Barata Indonesia Rampungkan Pekerjaan PLTU Jawa 9 dan 10 PT Barata Indonesia (Persero) memulai pengiriman produk untuk pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni komponen pembangkit litrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  Jawa 9 dan 10 ( 2x1.000 MW) yang berlokasi di Banten.