merdekanews.co
Kamis, 08 Februari 2018 - 18:52 WIB

Mencari Pantai Jakarta Yang Akan Dibuka Gratis Oleh Anies

Sam Hamdan - merdekanews.co
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur DKI Anies Baswedan

Jakarta, MERDEKANEWS - Permintaan Susi Pudjiastuti agar Jakarta memiliki pantai yang bersih dan gratis dijawab Anies Baswedan. Kata dia, Jakarta memiliki bentangan pantai yang cukup luas dan bisa dibuka gratis untuk semua warga.

"Tidak hanya terbatas bahwa yang disebut pantai itu hanya di Pantai Ancol. Pantai di Jakarta itu bentangannya luas, justru itu yang nanti akan kami bangun, satu (per) satu, enggak hari ini pengumumannya," ujar Anies di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (8/2/2018).

Anies menyampaikan, banyak pantai di Jakarta yang sebenarnya bisa diakses secara gratis oleh warga. Namun, pantai-pantai itu tidak dikelola. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, akan mengembangkan pantai-pantai tersebut.

Sejak masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies menyebut memang ingin membuka pantai yang bisa dinikmati warga secara gratis. Tujuannya yakni agar warga Jakarta merasa tinggal di pesisir pantai.

"Itu sebabnya mengapa kami ingin sekali tempat-tempat yang sekarang itu tertutup untuk warga, itu bisa terbuka. Jadi, kami nanti akan banyak sinergi dengan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) untuk itu," ucap Anies.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebelumnya meminta Anies menyediakan pantai yang bersih dan gratis di Jakarta.

Dengan pantai yang bersih, Susi tak perlu pulang kampung ke Pangandaran, Jawa Barat, setiap akhir pekan untuk berolahraga paddle board atau paddling.

"Saya ingin supaya saya tidak usah pulang kampung tiap Sabtu-Minggu. Ada pantai yang bersih, saya bisa main paddle bersama masyarakat Bapak (Anies)," ujar Susi saat memberikan sambutan dalam acara groundbreaking pasar ikan modern di Muara Baru.

Susi menyampaikan, hingga saat ini, Jakarta tidak mempunyai pantai yang bersih dan gratis.

Jejak Pantai Sampur

Kalau saja Pantai Sampur masih ada mungkin bisa saja dijadikan pantai gratis. Pantai yang pernah begitu beken baik di kalangan warga Belanda maupun masyarakat di Jakarta ini, kini sudah tak ada bekasnya.

Bahkan, sejarah dan keberadaan pantai ini pun sulit dilacak.Pantai Sampur adalah nama yang diberikan warga Jakarta untuk Zandvoort.

Orang Belanda menyebut nama pantai yang dulu letaknya tak jauh dari Cilincing sebagai Zandvoort, nama yang sesuai dengan nama kawasan di Provinsi Belanda Utara. Di negeri tersebut, Zandvoort adalah satu dari pantai panjang yang dijagokan di Belanda. Kawasan pantai di negeri keju ini sudah ada sejak tahun 1100.    

Di Batavia, atau Jakarta, Belanda sudah melihat potensi wisata pantai yang bisa digarap menjadi pantai publik. Pantai itu masih menyajikan air laut yang jernih sehingga mereka suka menghabiskan waktu di pantai yang akhirnya jadi kebanggaan mereka. Pantai itu diberi nama Zandvoort.

Lidah Betawi melafalkan Zandvoort menjadi Sanpor untuk kemudian menjadi Sampur. Ke sinilah warga Jakarta pergi mandi-mandi dan menikmati laut, zonder betalen, pula. Noni-noni Belanda pun gemar jalan-jalan di pantai ini. Kini untuk menikmati pantai, deburan ombak, orang harus membayar karena kawasan pantai sudah dikelola oleh PT Pembangunan Jaya Ancol.

Dari berbagai catatan yang hanya sedikit-sedikit, ditemukan kisah bahwa pantai ini berfungsi dan ramai didatangi warga di seputaran tahun 1950-an hingga 1970-an. Yang pasti jika generasi sekarang ditanya tentang Pantai Sampur, tentu lebih banyak yang tak bisa menjawab. Apalagi tentang lokasi pantai itu yang memang sudah lenyap.

Pantai Sampur juga disebut-sebut dalam tulisan Arif Kurniawan “Perawan dari Pantai Sampur”. Ia melukiskan pantai ini dan sebuah kampung bernama Sampur dulu begitu nyaman dan damai hingga datanglah iblis yang memorakporandakan kawasan tersebut, yaitu peristiwa Tanjungpriok di awal 1980-an. (Sam Hamdan)