
Wasekjend MUI Minta Pendiri NII Crisis Center Segera Klarifikasi Tudingan MUI Abai Korban Kejahatan NII
Jakarta, MERDEKANEWS -- Beredar berita bahwa pimpinan NII Crisis Center menganggap negara jahat karena abai terhadap perkembangan paham radikalisme NII. Bahkan, MUI juga tak luput dari penilaian telah abai terhadap pembimbingan para korban kejahatan NII.
Terkait berita tersebut,
Arif Fahrudin Wasekjend MUI meminta Ken Setiawan mengklarifikasi kapan dan siapa piimpinan MUI yang dinilainya kurang responsif dan membuat korban NII kecewa. Agar masyarakat menerima informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta MUI tidak dinilai abai terhadap problematika keumatan dan kebangsaan.
"MUI semaksimal mungkin membersamai dan melayani keluh gundah masyarakat terlebih lagi jika terkait masalah keagamaan. Itu harus".
MUI terus komitmen dalam menjaga NKRI dari radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Itu menjadi bagian tak terpisahkan bagi MUI dalam rangka perkhidmatan menjaga negara (خدمة الدولة) dan menjaga umat (خدمة الامة).
"MUI terbuka lebar bagi pihak manapun yang berkomitmen dalam perlindungan, pendampingan, dan penguatan masyarakat agar terhindar dari paparan paham keagamaan yang keluar dari prinsip Wasathiyah (moderat)", terang Arif Fahrudin.
-
Peluncuran Aplikasi Ustadzku, Jadi Solusi Umat untuk Mendapatkan Ustadz-Ustadzah yang Otoritatif dan Kompeten Peluncuran Aplikasi Ustadzku, Jadi Solusi Umat untuk Mendapatkan Ustadz-Ustadzah yang Otoritatif dan Kompeten
-
Dijadikan Syarat oleh Dedi Mulyadi Bagi Penerima Bansos, MUI Jabar: Vasektomi Haram sterilisasi pada pria atau vasektomi sangat tidak diperbolehkan atau haram dalam pandangan Islam
-
Penjelasan Soal Video Viral Pengajian Iqdam Gunakan Musik DJ dan Sound Horeg tujuannya untuk merangkul seluruh masyarakat untuk mengaji, apapun background-nya,
-
Di Silatnas, LPBKI MUI Serahkan Sertifikat Tashih Jam Tangan Pintar (Smart Watch) Taqwa Di Silatnas, LPBKI MUI Serahkan Sertifikat Tashih Jam Tangan Pintar (Smart Watch) Taqwa
-
BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Bersertifikat Halal Pertemuan menyepakati solusi bagi 151 produk bersertifikat halal yang penamaannya disinyalir bermasalah