Dicibir Pengacara Ahok, Veronica Tan Masih Diam 

Jakarta, MERDEKANEWS - Sidang lanjutan cerai antara Ahok-Veronica Tan kembali digelar. Veronica kembali absen dari jadual persidangan. Sementara pengacara yang juga adik kandung Ahok terus melempar cibiran. Sedangkan Veronica masih diam seribu bahasa. 

Fifi, pengacara Ahok mengaku kalau kliennya bersikap jantan dengan mengalah dan membebaskan istrinya Veronica Tan dari ikatan pernikahan.

Langkah Ahok dengan menggugat cerai dikarenakan Veronica berulangkali kedapatan menjalin hubungan gelap dengan pria bernama Julianto Tio (JT) .

Batas kesabaran Ahok, menurut Fifi hilang saat  Veronica kedapatan menjalin hubungan kembali dengan JT pada Desember 2017 lalu.

Padahal pada November,  Veronica sempat berjanji tidak akan berhubungan dengan JT setelah diketahui keduanya bertemu di Singapura. Padahal pada periode itu, Ahok tengah menjalani hukuman penjara di Mako Brimob.

“Ternyata memang si good friends ini Pak JT ini terus memaksa berhubungan dengan bu Vero. Bahkan sampai terus menerus. Sampai terakhir desember. Mungkin itu akhirnya mengakibatkan ya sudah seperti ini kalau terus ingin berhubungan, Pak Ahok sebagai `perfect gentleman` ya mengalah saja,” tuturnya di PN Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Fifi menambahkan, Ahok menyadari langkahnya menggugat cerai akan menjadi santapan media meski awalnya tidak ingin hal itu terekspos. Namun Fifi menyebut Ahok sudah memperhitungkan efek dari gugatan yang dia layangkan.

“Intinya semua kejadian ini sudah kita perhitungkan. Karena mengingat Pak Ahok, pasti berita tentang dia dikejar media. Jadi memang kami menyadari pasti ada berita seperti ini. Sebetulnya kita tidak ingin masalah ini diekspos. Apalagi sidang tertutup juga. Kita ingin berita perceraian ini gak ke mana-mana,” imbuhnya.

Diketahui JT dituding menjadi biang kerok retaknya rumahtangga Ahok dan Vero. Vero dan JT sudah berhubungan sejak tujuh tahun lalu hingga akhirnya Ahok memutuskan melayangkan gugatan cerai di PN Jakarta Utara pada 5 Januari 2018 lalu. (Ira Saqila)