
Jakarta, MERDEKANEWS - Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Tolak Pemilu Curang berunjuk rasa di Kantor Bawaslu RI Menteng Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).
Dalam aksinya, mereka mendesak Bawaslu RI memberikan kartu merah kepada Anies Baswedan selaku kandidat Capres 2024 dan Nasdem selaku Partai Pengusungnya karena diduga sudah mencuri start kampanye Pemilu 2024, dan tidak mematuhi tahapan yang telah ditetapkan KPU.
"Kampanye saja belum, kok sudah mulai manuver curi start duluan. Kami minta Bawaslu bergerak mencari formula agar masalah curi start kampanye ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, sebab akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi," tegas Koordinator Aksi Fajar Utama.
Para pendemo juga menggelar aksi teatrikal balapan lari, dimana massa aksi yang mengenakan topeng Anies Baswedan dengan kemunculan atribut Nasdem telah memperagakan gerakan start lari.
"Aksi teatrikal ini adalah sebagai simbol, bahwa kampanye belum mulai kok Anies dan Nasdem sudah colong start kampanye aja. Takut kalah atau bagaimana, gak sabaran amat," sindirnya.
Dikatakannya, kegiatan safari politik Anies Baswedan yang dikawal Nasdem ke berbagai daerah sudah menjurus pada aktivitas kampanye diluar jadwal yang telah ditentukan.
Katanya, safari politik buatan Anies Baswedan dan Nasdem telah menjadi preseden buruk bagi demokrasi. Dan apa yang dilakukannya justru menjadi kecemburuan terhadap kandidat Capres lainnya yang akan bertarung di Pilpres 2024 dan Caleg lainnya. Serta contoh yang buruk karena diikuti oleh Bacapres dan Bacaleg lainnya.
"Kami meminta Anies dan Nasdem mematuhi aturan KPU secara fair, dengan tidak mencuri start kampanye. Anies dan Nasdem harusnya gentlement ikuti aturan yang sudah ada dan telah ditentukan. Jangan-jangan Anies gak pede, jadi apapun dilakukan termasuk curi start kampanye," sebutnya.
Selain di Bawaslu, massa aksi juga sambangi Kantor KPU RI untuk mendesak agar para penyelenggara Pemilu 2024 ini bisa bersikap dengan bertindak tegas agar kasus curi start kampanye tidak terulang kembali.
"Bawaslu dan KPU harus cari formula dan metode nya agar kasus curi start kampanye tidak terulang kembali. Segera lakukan tindakan tegas," katanya.
Pihaknya juga mendesak Bawaslu dan KPU RI untuk merespons kegiatan politik atau kampanye Bacapres Anies Baswedan di tempat ibadah. Dimana Anies beberapa waktu lalu telah teken pencapresan dengan membubuhkan tanda tangan di kain yang dibentangkan di pekarangan Masjid Baiturrahman, Aceh.
Di Lokasi, puluhan aktivis Gerakan Tolak Pemilu Curang ini membentangkan spanduk bertuliskan Anies Gak Pede Takut Kalah. Selain orasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan perlengkapan toak dan mobil sound. (Gunawan Ariyanto)
-
Aktivis Kerokan Minta Dewas KPK Beri Sanksi Copot Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan, SPK: Ganti Pejabat Baru yang Kompeten Pernyataan Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro dan Deputi Penindakan Karyoto yang menyatakan belum menemukan adanya mens rea dalam kasus Formula E patut dipertanyakan.
-
Dewas KPK Diminta Tindaklanjuti Ketidakprofesionalan Penanganan Kasus Formula E oleh Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan Dalam aksinya Satgas Pemburu Koruptor mengacungkan kartu kuning kepada Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan KPK.
-
Aksi Teatrikal Tiup Terompet Akhir Tahun, Aktivis SPK: Peringatan untuk Jakpro agar Segera Laporkan LPJ dan KPK Jangan Ulur Waktu Kasus Formula E sudah ada masalah dari awal mulai dari kebijakan, pelaksanaan hingga pelaporan LPJ nya yang terus menerus di ulur-ulur, dan angkanya pun berubah-ubah
-
Gelar Teatrikal, Aktivis SPK: Tajam OTT Tapi Tumpul Ungkap Kasus Formula E, Jangan Cuma Lidak Lidik Aja! Anies Baswedan sebagai penanggung jawab dan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam penggunaan anggaran Penyelenggaraan Formula E harus diperiksa ulang.
-
Aksi Teatrikal di Bawaslu, Aktivis Beri Kartu Merah ke Anies Hingga Juluki Bapak Politik Identitas Harusnya Anies sudah bisa diberi kartu merah dan Bawaslu juga bisa melakukan langkah konkret dan tegas untuk mencegah kasus serupa kampanye terselubung dan curi start kampanye