Jakarta, MERDEKANEWS -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai lamban tangani kasus skandal korupsi pengadaan tiga unit Quay Container Crane oleh PT Pelindo II pada tahun 2010 lalu.
Bahkan sampai saat ini, tersangka bekas Direktur Pelindo II Richard Joost Lino belum juga ditahan oleh KPK. Ada apa sama KPK?
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakya Fahri Hamzah menilai, penanganan kasus korupsi Pelindo II yang ditangani KPK berjalan lamban.
“Kenapa KPK tidak meneruskan kasus ini. Ada apa sama KPK,”tanya Fahri di Pansus B DPR RI, Kamis, (1/2/2018).
Politisi PKS ini menjelaskan, perusahaan itu sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan ditemukan kerugian Rp 4,08 trilun dan 1,87 triliun.
“Kalau kata Panitia Khusus (Pansus), Pelindo bisa sampai Rp 20 triliun, tapi kenapa mandek penanagannnya,?” ujar dia.
Menurut Fahri, KPK seharusnya lebih fokus menangangi kasus korupsi.Dari pada KPK mengincar hakim yang disuap Rp 40 juta dan jaksa Rp 10 juta, lebih baik menuntaskan masalah korupsi di Pelindo.
Dalam akun twitter pribadinya @Fahrihamzah , Fahri bercerita bertemu dengan para pimpinan BPK, mereka melaporkan pada Fahri soal temuan skandal Pelindo II yang merugikan negara triliunan rupiah.
“Tadi kami menerima pimpinan @bpkri melaporkan audit lanjutan skandal #PelindoII yang sudah trilIiunan temuan RJ Lino masih berada di luar hepi-hepi. Kasus ini tadi dibedah lagi. Makin kentara tapi tetap disembunyikan #IroniKPK,” ujar Fahri dalam aku twitternya pada 1 Februari 2018.
KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan tiga unit Quay Container Crane oleh Pelindo II pada tahun 2010 lalu. Mantan Direktur PT Pelindo II Richard Joost Lino menjadi tersangka dalam kasus itu.
Richard diduga menyalagunakan wewenang sebagai direktur, dengan menunjuk langsung perusahaan penyedia tiga unti quay container crane tersebut. Proyek tersebut untuk pengadaan alat di Pontianak, Palembang, dan Lampung. Proyek tersebut berkisar Rp 100 miliar. (Muhammad)
-
BUMN Buka Program Rekrutmen Pegawai bagi Diaspora Indonesia Program Bakti Diaspora untuk Indonesia ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi BUMN untuk dapat menarik dan merekrut para Diaspora sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi perusahaan melalui proses seleksi yang telah kami siapkan
-
Resmikan Antara Heritage, Erick Thohir: Jaga Heritage Sekaligus Tekankan Kualitas Informasi Resmikan Antara Heritage, Erick Thohir: Jaga Heritage Sekaligus Tekankan Kualitas Informasi
-
Wamen BUMN: Investasi Emas Naik Daun, RI Bakal Produksi Emas Batangan 50 Ton per Tahun Produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi yang ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.
-
Erick Thohir: 26 Tahun Kementerian BUMN, Mari Rayakan Kebersamaan Dengan Terus Berprestasi Erick Thohir: 26 Tahun Kementerian BUMN, Mari Rayakan Kebersamaan Dengan Terus Berprestasi
-
Kembangan New Energy Ecosystem, IBC Rangkul BUMN di 5 Sektor Strategis Akselerasi dari implementasi new energy ecosystem ini sejalan dengan semangat dan mandat yang diberikan oleh Menteri BUMN kepada IBC untuk menjadi leading party dalam pengembangan regional EV and battery hub