Karawang, MERDEKANEWS – Lebih dari 25.000 masyarakat tumpah ruah dalam Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang digelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat 5-7 Agustus 2022.
Transaksi pada acara yang didedikasikan bagi pelaku UMKM tersebut semakin mudah karena kehadiran digital banking BRImo.
Direktur Utama BRI Sunarso dalam sambutannya mengatakan perseroan senantiasa memperkuat layanan yang lebih berorientasi customer centric.
Di sisi lain, hadirnya BRImo dalam ajang PRS juga sejalan dengan upaya BRI mendorong pelaku UMKM untuk go digital.
“Pesta Rakyat Simpedes tahun ini digelar di 379 titik di Indonesia sebagai wujud komitmen kami untuk memberdayakan UMKM sekaligus menjadi sarana memfasilitasi pelaku usaha meningkatkan kemampuan bisnisnya. Kami berharap berbagai upaya pendampingan dan literasi keuangan yang kami lakukan membuat semakin banyak UMKM naik kelas,” ujar Sunarso.
BRImo menjadi financial super apps milik BRI yang telah memiliki lebih dari 100 fitur untuk berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah.
Menurut Sunarso, digitalisasi layanan melalui BRImo memungkinkan perseroan menjangkau lebih banyak lagi nasabah di berbagai wilayah.
“Melalui digitalisasi jangkauannya akan lebih luas, bahkan mungkin borderless. Untuk itu kami terus konsisten memperkuat digitalisasi layanan, salah satunya melalui BRImo agar masyarakat bisa mengakses layanan keuangan di mana saja dan kapan saja,” terangnya.
Serangkaian fitur andalan pun telah hadir di financial super apps BRImo. Kerap disebut sebagai killer feature, berbagai fitur ini menjadi layanan yang paling sering diandalkan user BRImo.
Fitur yang selama ini menjadi andalan bagi nasabah adalah Digital Saving, Registrasi BRImo, BRImo Fast Menu, Tarik Tunai Tanpa Kartu hingga Personal Financial Management.
Lebih lanjut, Sunarso menuturkan BRImo terus dikembangkan untuk bisa terkoneksi ke berbagai ekosistem digital.
Dengan begitu, digital banking BRImo dapat menjadi one stop solution untuk berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah.
BRI kemudian terus memperluas kolaborasi dengan beberapa startup financial technology (fintech) kenamaan di Indonesia. Hal ini ditempuh lantaran business concern BRImo ke depan mengarah kepada peningkatan use case, daily needs transaction dan tentunya juga memberikan social impact.
Hingga kuartal II-2022, BRImo telah digunakan oleh 18,47 juta users atau tumbuh 66,3% secara Year on Year (YoY).
Adapun pertumbuhan jumlah transaksi dan sales volume BRImo pada periode yang sama berhasil mencapai triple digit.
Jumlah transaksi BRImo hingga akhir Juni 2022 diketahui sebesar 726,4 juta atau tumbuh 136,5% YoY.
Sementara itu, sales volume BRImo meningkat 131% YoY atau senilai Rp1.075 triliun.
Dari transaksi finansial tersebut, dihasilkan Fee Base Income sebesar Rp724,2 miliar.
-
Viral Video Uang Nasabah Hilang Rp400 Juta, BRI: Terjebak Investasi Bodong, Uang Diambil Sendiri di 2018 BRI mengimbau kepada masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan dananya di lembaga/institusi resmi
-
Viral Video Uang Hilang Untuk Serangan Bansos, BRI Pastikan Hoax dan Laporkan Pihak Terkait Kepada Kepolisian BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat
-
Suku Bunga Acuan Naik, BRI Tetap Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024 BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy
-
BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun, Cermati Perkembangan Global dan Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun, Cermati Perkembangan Global dan Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
-
Hoax Video Viral Soal Uang Nasabah Hilang Efek Bansos Pemilu, BRI Siapkan Langkah Tegas Agustya mengatakan pihaknya memastikan apa yang disampaikan dalam unggahan video yang beredar di media sosial tersebut tidaklah benar dan tidak berdasar