merdekanews.co
Senin, 16 Mei 2022 - 14:22 WIB

Dirjen Bina Pemdes Hadiri Festival Budaya Musik Bambu, Kepulauan Sangihe

Hadi Siswo - merdekanews.co
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo didampingi Sekretaris I Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Irma Zainal berkesempatan menghadiri Festival Budaya Musik Bambu Kabupaten Kepulauan Sangihe, di Lapangan Gesit, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Minggu (15/05/2022).

Sangihe, MERDEKANEWS -- Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo didampingi Sekretaris I Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Irma Zainal berkesempatan menghadiri Festival Budaya Musik Bambu Kabupaten Kepulauan Sangihe, di Lapangan Gesit, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Minggu (15/05/2022).

Dalam kesempatan ini Yusharto turut menyaksikan pegelaran musik bambu Dan ikut mengalungkan tanda drigen kepada peserta pertama festival musik bambu.

Walaupun festival musik bambu digelar malam hari, Dirjen Bina Pemdes terlihat sangat antusias mendengarkan instrumen musik bambu.

Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana mengatakan pegembangan musik bambu didukung dari anggaran Dana Desa. Menurut Jabes Kapitalaung (Kepala Desa) di Sangihe menggunakan anggaran Dana Desa untuk membuat peralatan musik bambu maupun untuk latihan.

Jabes menerangkan musik bambu merupakan budaya masyarakat Sangihe yang membawa banyak dampak positif. Dengan adanya musik bambu membentuk mental dan spiritual masyarakat Sangihe.

"Musik Bambu membentuk mental karakter masyarakat sangihe dan sangat memberikan dampak luar biasa," ujar Jabes.

Jabes menerangkan ketika di kampung sedang digelar latihan musik bambu, masyarakat sangat antusias untuk mengikuti pelatihan. Bahkan, adanya musik bambu mampu menurunkan angka kriminalitas.

"Ketika ada musik bambu, setelah masyarakaat bekerja, masyarakst biasa melakukan latihan. Mereka tidak lagi terlibat dalam minuman keras (miras) di sini, kita dapat menunjukan seni budaya dapat menurunkan angka kriminalitas dann menurun tajam," ungkap Jabes.

Musik Bambu merupakan musik tradisional yang melegenda di Kepulauan Sangihe.
musik bambu sangat digemari masyarakat Sangihe. Bahkan, penonton tidak akan pulang ke rumah apabila musik bambu belum selesai. Biasanya musik bambu digelar di malam hari dan selesai hingga dini hari. Untuk pemain musik bambu sendiri mulai dari remaja, wanita hingga orang tua.

Dalam festival budaya yang digelar Pelka Laki-Laki Sinode GMIST peserta membawakan dua instrumen lagu. Pertama, lagu yang wajib dibawakan Hymne Pelka Laki-Laki GMIST, yang kedua, menbawakan lagu daerah Kepulauan Sangihe.

Peserta yang berhasil membawakan instrumen lagu dengan baik akan dinobatkan sebagai juara oleh juri. Untuk, jurinya sendiri merupakan profesional dan berpengalaman di bidang seni musik.

Bupati Kepulauan Sangihe berharap ke depan musik bambu semakin eksis dan lebih maju.

(Hadi Siswo)