merdekanews.co
Selasa, 16 Januari 2018 - 12:02 WIB

Ada Suara Ledakan

Museum Bahari, Saksi Bisu Berdirinya Batavia Yang Kini Ludes Dilumat Api

Kaira Saqila - merdekanews.co
Museum Bahari terbakar.

Jakarta, MERDEKANEWS - Ledakan dahsyat terdengar sebelum api tampak membakar Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018).

Ledakan terdengar sekitar jam 9 pagi. Pasca ledakan, mendadak kobaran api berkobar. Setelah itu, api membesar. "Ada beberapa kali terdengar ledakan," ungkap warga sekitar.

Amukan si jago merah menghanguskan koleksi sejarah miniatur model dan alat-alat navigasi. Api baru bisa dijinakkan setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menerjunkan puluhan mobil pemadam.

Kepala Museum Bahari Husnison Nizar mengatakan, kebakaran itu terjadi di sisi utara museum. "Ruang museum kebakaran. Koleksi kebakar ada miniatur alat-alat navigasi," ujar Husnison.

Gudang Rempah

Museum Bahari adalah simbol sejarah berdirinya Batavia. Awalnya, bangunan Museum Bahari merupakan gudang untuk menyimpan rempah-rempah era Belanda.

Tahun 1500, kawasan Sunda Kelapa di muara Sungai Ciliwung merupakan pelabuhan Kerajaan Pajajaran. Tempat itu berkembang dengan dibangunnya pos perdagangan sebagai buah perjanjian antara warga lokal dengan orang Portugis, tahun 1522.

Pada tahun 1526-1527, Sunda Kelapa ditaklukkan oleh Fatahillah yang dibantu tentara-tentara Islam dari Cirebon dan Demak. Di sana pun didirikan Kota Jayakarta.

Penguasa Kota Jayakarta saat itu tidak menerima kehadiran orang Portugis hingga tahun 1596 datanglah kapal-kapal Belanda pertama kali di Sunda Kelapa.

Pada abad ke-17, tepatnya tahun 1610-1611, Belanda diberi izin membangun sebuah gudang serta sebuah benteng di sisi timur muara Sungai Ciliwung.

Kemudian, Belanda berhasil menaklukkan Jayakarta dan mendirikan Batavia di sana. Kawasan Sunda Kelapa didirikan benteng dan menjadi kantor pusat VOC di Asia tahun 1619.

Sepuluh tahun kemudian, tahun 1629, Batavia dikepung Sultan Agung Mataram. Pimpinan VOC saat itu, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), meninggal setelah mengidap penyakit kolera.

Sepeninggal JP Coen, daerah sisi barat Sungai Ciliwung dikembangkan dan dikelilingi oleh tembok kota dan kubu-kubu. Kubu yang masih ada sampai saat ini adalah kubu Kulemborg dan Zeeburg.

Pada tahun 1652, barulah bagian tertua dari bangunan gedung rempah dibangun, yang sekarang dikenal dengan nama Museum Bahari. Gudang rempah tersebut diresmikan sebagai Museum Bahari pada tahun 1977, dengan gudang dan menara-menara kawal VOC di dalamnya. (Kaira Saqila)