
Jakarta, MERDEKANEWS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan pembangunan 65 bendungan di Indonesia dalam periode 2015-2019. Dari jumlah tersebut sebanyak 16 bendungan merupakan lanjutan dan 49 bendungan baru yang dibangun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Bendungan Kuningan
“Pembangunan bendungan akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Saat ini dari 7,3 juta hektar lahan irigasi, hanya 11% yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Nantinya setelah 65 bendungan rampung akan bertambah menjadi 19-20%,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Senin (15/1/2018).
Di Jawa Barat sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan 5 bendungan yakni Bendungan Ciawi (Cipayung), Sukamahi, Kuningan, Leuwikeris dan Cipanas.
Dari kelima bendungan tersebut, 2 bendungan yakni Bendungan Leuwikeris dan Kuningan progres tanahnya masing-masing sudah mencapai 48,77% dan 84,46%.
Bendungan Kuningan
endungan Kuningan yang terletak di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan memiliki volume tampung total sebesar 25,955 juta m3. Air dari bendungan ini akan digunakan pada Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektar dan DI Jangkelok seluas 2.000 hektar. Manfaat lain adalah pengendalian banjir, sumber air baku sebesar 300 liter/detik dan energi listrik tenaga air sebesar 535 KWH.
Progres pembangunannya hingga awal Januari 2018 mencapai 75,39% dan ditargetkan rampung pada akhir 2018. Selanjutnya akan dilakukan pengisian air bendungan (impounding) pada awal 2019.
Biaya pembangunan bendungan yang membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok senilai Rp 727,9 miliar yang digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi dan pengadaan lahan. Untuk konstruksi pekerjaannya telah dimulai sejak 2013 oleh PT. Wijaya Karya - PT. Brantas Abipraya KSO dengan anggaran Rp 464,9 miliar.
Bendungan Leuwikeris
Sedangkan untuk Bendungan Leuwikeris yang terletak di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, memiliki kapasitas tampung 81,44 juta m3. Bendungan akan mengairi jaringan irigasi seluas 4.616 hektare dan sumber air baku berkapasitas 8450 liter/detik untuk satu juta pelanggan di Ciamis, Banjar, dan Tasikmalaya.
Disamping itu memberikan manfaat mereduksi banjir sebesar 450 meter kubik per detik, dan energi listrik tenaga air sebesar 2 MW. Pembangunan Bendungan Leuwikeris dimulai tahun 2016 dan ditargetkan selesai tahun 2021.
Kontrak kerja pembangunannya terbagi menjadi dua paket dimana paket pertama dikerjakan oleh PT. Waskita Karya – PT. Adhi Karya KSO senilai Rp 867 miliar. Sedangkan paket lainnya dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (Persero) senilai Rp 385,46 miliar.
Bendungan Leuwikeris (Lintang Anindita)
-
Blokir Anggaran Rp10 Triliun Dibuka, Pembangunan IKN Dilanjut anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mencapai sekitar Rp10 triliun lebih telah dibuka
-
Kepala Otorita: Presiden Prabowo Setujui Anggaran Rp48,8 T untuk Pembangunan IKN Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tahun 2025-2029
-
Resmi Jadi Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono: Pembangunan Dikebut Dalam 4 Tahun Presiden, Prabowo Subianto menginginkan agar pembangunan megaproyek IKN di Kalimantan Timur selesai dalam waktu empat tahun
-
Wujudkan Ketahanan Air di Jabar dan Sekitarnya, Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris Garapan Hutama Karya Wujudkan Ketahanan Air di Jabar dan Sekitarnya, Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris Garapan Hutama Karya
-
Presiden Jokowi Targetkan 61 Proyek Infrastruktur Bendungan Rampung Akhir 2024 Atau nanti akhir Desember mungkin bisa targetnya tercapai,