merdekanews.co
Senin, 09 Agustus 2021 - 04:46 WIB

Dipimpin 5 Ketua, Harymurti Jadi Ketua Tim Rekonsiliasi Satupena

Muh - merdekanews.co
Satupena gelar Rapat Anggota Luar Biasa (RLBA), secara daring Minggu (8/8)

MERDEKANEWS -Perseteruan di internal Persatuan Penulis Indonesia (Satupena), masuk babak baru.  

Dalam Rapat Anggota Luar Biasa (RLBA) yang digelar Minggu (8/8), terpilih secara voting, lima orang ketua, yakni Mardiyah Chamim, S Margana, Putu Fajar Arcana, Imelda Akmal, dan Geger Riyanto. 

Pada saat yang sama terpilih pula Sekar Chamdi, sebagai sekretaris umum. Lima orang ketua terpilih merupakan representasi dari kepemimpinan kolektif kolegial sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar Satupena Pasal 11 ayat 3. 

Dalam RLBA yang dihadiri, 75 orang lewat Zoom dan 24 memberi surat kuasa itu, ditetapkan juga Dewan Pengawas yang terdiri dari Debra Yatim, Mudji Sutrisno, Magdalena Sitorus, dan Dhia Prekasha Yoedha. 

Selain itu, RLBA juga memilih wartawan senior, Bambang Harymurti sebagai Ketua Tim Rekonsiliasi. 

Dalam keterangan tertulisnya, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Bekraf 2015-2019 Endah Sulistyanti menekankan, Satupena harus menolak melawan lupa. 

“Ada cita-cita yang harus diwujudkan Satupena yang memperjuangkan hak-hak penulis secara profesional,” ujar Endah. 

Sejak awal digagas, kata Endah, Satupena merupakah wadah yang dipimpin secara kolektif kolegial. 

Perubahan kepemimpinan yang terpusat di tangan ketua umum menjadi kolektif kolegial dianggap perlu untuk menjalankan roda perkumpulan secara lebih dinamis dan demokratis. 

Masing-masing ketua akan bertanggung jawab terhadap bidang-bidang seperti Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Advokasi dan Hukum, Bidang Komunikasi Publik, Bidang Program Kerja dan Kerja sama; dan Bidang Pengembangan Sumber Daya.

Tim Caretaker yang menggelar RLBA menyerahkan kepada para pimpinan baru Satupena untuk segera berembug menempatkan para ketua bidang. 

“Selanjutnya nanti akan dipilih seorang koordinator ketua yang memegang kendali organisasi selama setahun, tentu dibantu oleh para ketua bidang lainnya. Selanjutnya, pada tahun kedua koordinator ketua akan dialihkan kepada ketua bidang lainnya. Begitu terus berjalan selama 5 tahun masa kepengurusan,” kata anggota Tim Caretaker Hikmat Darmawan, yang juga memimpin jalannya RLBA. 

Berlangsung Demokratis

RLBA yang berlangsung melalui jaringan Zoom, tidak kurang diikuti ratusan anggota Satupena yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. 

Sebelum agenda utama berupa pemilihan lima calon ketua Satupena yang baru, Tim Caretaker telah menggelar penjaringan nama-nama bakal calon secara daring. 

Hasil penjaringan itu mendapatkan nama-nama seperti Mardiyah Chamim (66), Mikke Susanto (62), S Margana (50), Hikmat Darmawan (41), Imelda Akhmal (39), Kanti W Janis (37), Putu Fajar Arcana (36), Kristin Sammah (25), Candra Malik (23), dan  Sekar Chamdi (23).     

Ketika Tim Verifikasi yang dipimpin Danny Yatim bekerja, beberapa bakal calon seperti Mikke Susanto, Hikmat Darmawan, Kanti W Janis, Kristin Sammah, dan Candra Malik, dengan alasan beragam menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai ketua. 

Tim Caretaker akhirnya menetapkan nama-nama seperti Mardiyah Chamim, S Margana, Imelda Akmal, Putu Fajar Arcana, Sekar Chamdi, Geger Riyanto dalam bursa pencalonan ketua. 

Pada saat pemilihan calon ketua berlangsung, para anggota memilih 5 orang ketua dengan cara voting. 

Tim Caretaker, Hikmat Darmawan mengatakan metode voting dipergunakan sebagai cara menjalankan persyaratan pemungutan suara one man one vote, satu orang anggota berhak atas satu suara. 

“Mereka yang tidak hadir tetap  memberi suara dengan mempercayakan hak suaranya untuk memilih kepada yang diberi kuasa,” kata Hikmat. 

RLBA yang diinisiasi oleh Tim Caretaker sebagai langkah korektif terhadap kepemimpinan sebelumnya, berjalan dengan penuh rasa persaudaraan dan suasana riang. 

“Kita semua sedang merayakan kebersamaan, walau tidak melupakan agenda utamanya melakukan koreksi terhadap kepengurusan sebelumya yang terpusat pada satu orang,” ujar Mardiyah Chamim, anggota Tim Caretaker yang kemudian terpilih sebagai salah satu ketua Satupena periode 2021-2026. 

Program Kerja

Sementara,  salah seorang ketua terpilih S Margana mengatakan Satupena akan segera melakukan konsolidasi organisasi dengan membentuk Tim Rekonsiliasi. 
Tim ini, katanya, akan bekerja untuk melakukan pendekatan kepada para anggota yang selama ini barangkali tidak mengetahui duduk soal penyelenggaraan RLBA. 

“Semoga tim ini bisa kembali mengutuhkan Satupena sebagai organisasi profesional dari para penulis,” kata Margana. 

Selain itu, dalam tempo secepatnya, pengurus akan mengesahkan anggaran dasar organisasi yang telah mengalami perubahan. 

“Sebenarnya perubahan paling signifikan itu ada pada struktur pengurus yang kolektif kolegial, kepemimpinan tidak lagi terpusat kepada satu orang, tetapi di bawah 5 orang yang sama kedudukannya,” kata Margana. 
    
Perubahan-perubahan dalam AD yang baru, lanjut Mardiyah, telah melalui penggodokan TIM AD yang bekerja secara maraton merumuskan kehendak dan aspirasi dari para anggota sesuai dengan yang terjadi pada RLBA, Minggu (1/8) yang lalu. 

“Jadi secepatnya akan kita sahkan AD yang baru di notaris dan kemudian nanti didaftarkan ke Kemenhumkam,” ujar Mardiyah. 

Menurut Mardiyah, para ketua Satupena akan segera pula bertemu untuk membentuk pengurus baru periode 2021-2026. 

“Kita akan bentuk pengurus baru sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam AD perubahan,” kata Mardiyah. 

Penulis biografi Alberthiene Endah mengusulkan agar Satupena ke depan membentuk apa yang ia sebut sebagai Biro Rumah Kreatif. 

“Ini akan jadi usaha profesional di Satupena dan saya sanggup mengurusinya,” kata Alberthiene. 

Menurutnya, perkumpulan profesional seperti Satupena yang notebene dihuni oleh para penulis hebat, sudah selayaknya memiliki bagian usaha untuk menggulirkan  roda organisasi.  (Muh)