merdekanews.co
Rabu, 04 Agustus 2021 - 20:06 WIB

COVID-19 Varian Delta Bikin Beratakan, Sri Mulyani: Sebabkan Pemulihan Ekonomi Tertunda

Deka - merdekanews.co
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Jakarta, MERDEKANEWS -- Pemulihan ekonomi Indonesia kembali terganjal oleh meledaknya kasus COVID-19 dari varian delta yang membuat aktivitas masyarakat kembali dibatasi.

Padahal, pemerintah sudah memprediksi tahun 2021 menjadi tahun pemulihan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemulihan sebenarnya sudah mulai terlihat pada kuartal II tahun ini. Seluruh indikator ekonomi di periode tersebut menunjukkan akselerasi yang cukup meyakinkan.

"Namun kemudian kita dijeda oleh varian delta yang mengharuskan melakukan penyesuaian melalui pembatasan yang berpengaruh terhadap momentum pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani dalam Webinar 50 Tahun Nalar Ajar Terusan Budi: CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045, Rabu (4/8).

Namun Sri Mulyani mengatakan bukan berarti pemerintah menyerah akibat kondisi tersebut. Pemerintah, kata dia, terus melakukan revisi dan penyesuaian kebijakan demi mengimbangi situasi yang selalu berubah akibat pandemi. Banyak kebijakan extraordinary yang dilakukan sebab kondisi yang kini di hadapi juga tidak biasa.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga terus mendorong program vaksinasi gratis yang menjadi salah satu bagian sangat penting dalam menghadapi pandemi. Vaksinasi terus dilakukan secara masif terutama saat pasokan vaksin masih tersedia.

Bahkan di bulan ini, pemerintah berambisi meningkatkan jumlah suntikan vaksinasi setiap harinya. Sri Mulyani pun berharap dengan bauran kebijakan serta program vaksinasi ini, jumlah penularan COVID-19 bisa dikurangi bahkan diputus sehingga momentum pemulihan ekonomi dapat terbangun kembali.

"Ini yang kita lakukan untuk mengatasi COVID-19. Sehingga kita tetap yakin pada momentum pemulihan yang kuat dan kemampuan kita untuk menahan pandemi," ujarnya

(Deka)





  • Kemenkeu: PMK-96/2023 Lindungi UMKM Indonesia Kemenkeu: PMK-96/2023 Lindungi UMKM Indonesia Penerbitan PMK-96 dilatarbelakangi oleh semakin pesatnya perkembangan bisnis pengiriman barang impor melalui penyelenggara pos yang perlu diimbangi dengan prosedur pelayanan dan pengawasan yang lebih maju dengan memanfaatkan teknologi informasi