merdekanews.co
Selasa, 09 Januari 2018 - 10:57 WIB

Menteri Gagal Bertambah Satu, Target 15 Juta Wisman Melintir

setyaki purnomo - merdekanews.co
Menteri Pariwisata Arief Yahya

Jakarta, MERDEKANEWS - Erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali, menjadi pemantik utama kegagalan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebanyak 15 juta orang di 2017.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya usai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (8/1/2017), mengatakan, kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang 2017, tercatat 13,7 juta. atau setara 91% dari target. "Wisman tidak tercapai, maunya 15 juta kunjungan, kena `hit` (pukulan kejadian) Bali dapatnya sekitar 13,7 juta atau 91 persen. Wisatawan nusantara tercapai dari target 265 juta menjadi 277 juta perjalanan," kata Arief.

Dalam daftar target tahunan, menurut mantan Dirut Telkom ini, hanya aspek kunjungan wisman yang tidak tercapai. Sedangkan kontribusi untuk Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5%, perolehan devisa Rp200 triliun, dan penyerapan tenaga kerja pariwisata mencapai 13 juta orang. "Yang juga tidak tercapai adalah Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI), kita inginnya peringkat 40, tetapi kita dapatnya ranking 42," kata Arief.

Arief menuturkan, pemerintah semula memrediksi bahwa capaian kunjungan wisman, hanya berkurang 1 juta dari target. Namun, prediksi itu meleset lantaran pemulihan kondisi pariwisata Bali yang diperkirakan terjadi November jusru baru benar-benar terjadi saat Presiden RI Jokowi ke Pulau Dewata pada 22 Desember 2017.

Arief berharap, akhir Januari 2018, terjadi pemulihan pariwisata di Bali. Momentum Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada Februari 2018, diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisman hingga 18.000 kunjungan per hari. Di mana, pemerintah menargetkan 17 juta kunjungan wisman dan mencapai 270 juta perjalanan wisnus selama 2018.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, erupsi Gunung Agung berdampak besar kepada pariwisata Pulau Dewata. Potensi devisa pariwisata yang hilang selama 40 hari akibat kejadian itu mencapai Rp9 triliun.

"Sebesar Rp9 triliun itu hanya Bali, secara keseluruhan ke seluruh Indonesia itu Rp19 triliun. Tiongkok contohnya, begitu travel warning diberikan pemerintahnya, tidak ada satu pun turis Tiongkok datang ke Indonesia selama 40 hari itu. Dampaknya sebesar itu, belum lagi turis yang lain. Kita harap kita bisa lebih bagus tahun ini. Mudah-mudahan hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi," pungkas Luhut.

#15JutaWisman#MenparArief#GunungAgung# (setyaki purnomo)