MINDSET

Hidup kita hari ini memang dikepung lautan informasi sampah. Berita-berita yang tidak benar, informasi palsu, dan data-data pelintiran bertebaran setiap detik. 

Bau busuknya tidak mungkin tidak kita cium. Bau amisnya terus-menerus singgah di pikiran kita. Menempel tak usah direkatkan, datang tidak diundang, mendekat tanpa perlu dipanggil.

Bisakah kita selamat dan terhindar?

Bisa! ini soal mindset. Kepungan informasi dan berita sampah itu seperti kita melayari lautan dengan kapal atau perahu kecil. Tengoklah sekelilingmu! Sejauh mata memandang, hanya air dan air dan air. Tenggelamkah kamu? Tidak, kan? Mengapa?

Karena air air dan air di sekelilingmu tidak masuk di dalam kapal atau perahu kecilmu. Perahumu tetap mengapung dan kamu tetap dapat menikmati perjalananmu. 

Bagaimana seandainya kapalmu bocor? Ya air itu bakal masuk ke dalam perahumu. Bagaimana jika air tidak dibuang keluar? Dalam sejenak, ia akan membawamu tenggelam ke dasar laut. 

Sama halnya seperti informasi dan berita sampah itu! Pikiranmu adalah kapalmu. Jangan biarkan air bah info sampah itu merembes ke dalam pikiranmu! Sekali ia masuk, sampah lebih dahsyat dan bau akan segera menyerbumu. Dan kamu akan tenggelam ke dalamnya tanpa pernah bisa menyelamatkan diri.

Maka, gunakanlah akalmu sebaik-baiknya. Sesekali, info sampah itu pasti akan masuk. Tapi alat --yaitu akalmu-- akan membuatmu berpikir untuk segera mengeluarkannya dari dalam pikiranmu. Kecuali kamu sudah kehilangan akal dan nalar, atau tak ada orang yang kamu mintai tolong untuk membantu mengeluarkan sampah-sampah informasi itu dari pikiranmu.

Sesederhana itulah caranya. Ini hanya sekadar mindset! Caramu berpikir! (###)