
Kepastian tentang mundurnya Kuntjoro terkuak dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (26/4/2021). "Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan Dan Perbaikan PT PAL," kata Kuntjoro.
Kuntjoro berharap setelah pengunduran dirinya, maka segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik ke depannya. Sebelumnya banyak yang menyatakan ketidaksetujuannya atas penunjukan Kuntjoro dengan alasan bahwa dia adalah kader PKS, yaitu kelompok yang mendukung radikalisme HTI dan ISIS.
"Bagi saya pribadi, tudingan bahwa saya pendukung ISIS dan HTI sama sekali tidak bisa saya terima. Saya memang pernah menjadi calon legislatif PKS dalam Pemilu 2014 di daerah pemilihan Jawa Tengah. Setelah gagal terpilih, saya mundur dari partai tersebut dan kembali ke dunia akademis dan bisnis sesuai bidang keahlian saya," tegas Kuntjoro.
Mengigatkan saja, Menteri BUMN Erick Thohir merombak susunan Direksi PT PAL Indonesia (Persero). Erick mengganti tiga direktur BUMN pertahanan dan manufaktur itu. Pergantian direksi tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK- 123/MBU/04/2021 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT PAL Indonesia (Persero). Surat itu tertanggal Rabu (21/4/2021).
Sejatinya ada informasi menarik di balik mundurnya Kuntjoro. Menurut sumber, terkait perombakan di tubuh PT PAL, ternyata ada sejumlah nama yang diusulkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Untuk posisi komosaris, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyorongkan Laksda TNI (Purn) Didit Herdiawan.
Sedangkan untuk jajaran direksi, Prabowo mendorong sejumlah nama, yakni DR Kaharudin Djenod Daeng Manyambeang, Wilgo Zainar, Briljan Gazalba, Djoko Sutedjo, Satriyo Bintoro, Kuntjoro Pinardi, dan Hartian Surya Widhanto.
Namun, Menteri Erick banyak mencoret nama-nama yang diusulkan Prabowo. Dirinya lebih memilih Kuntjoro yang sebenarnya afiliasi PKS. Kini, keputusan sang menteri malah blunder karena Kuntjoro mundur. (Nanda Alisya)
-
Kuliah Umum Tempo: Hutama Karya Paparkan Strategi Komunikasi Korporat Menjawab Tantangan di Era Digital Dunia komunikasi korporat, terutama di BUMN tentu berbeda
-
BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah
-
Singgung Soal Korupsi, Erick Thohir Respons Soal Direksi BUMN Bukan Penyelenggara Negara dengan tidak terpenuhinya unsur penyelenggara negara, jajaran direksi di perusahaan pelat merah akan semakin sulit ditangkap bila melakukan tindak pidana korupsi
-
Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi
-
Ada 5 Orang, Siapa Saja yang Dilaporkan oleh Jokowi Terkait Ijazah Palsu? Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K