merdekanews.co
Jumat, 20 Oktober 2017 - 00:53 WIB

Anggap Pengurus Tak Komitmen, Kader Terbaik PDIP Wajo Mundur

Safari - merdekanews.co
Kapten TNI (Purn) Andi Undru Mario mundur sebagai kader PDI Perjuangan

Kapten TNI (Purn) Andi Undru Mario, SSos., MSi., resmi mengundurkan diri sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. AUM sapaan akrab bakal calon Bupati Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu akan segera menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada pengurus PDIP Wajo.
 
"Setelah saya renungkan dan meminta pertimbangan dari keluarga dan tim, saya Andi Undru Mario menyatakan mengundurkan diri sebagai kader PDIP per  Ahad, 8 Oktober 2017 kemarin. Surat pengunduran diri saya akan segera tim saya sampaikan ke pengurus PDIP Wajo," kata AUM dalam pesannya kepada Harian Terbit, Rabu (11/10/2017).
 
Didampingi timnya, AUM mengaku mundur dari partai berlambang banteng moncong putih itu karena kecewa dengan sikap politik PDIP yang dianggapnya sama sekali tidak memiliki komitmen dan prinsip politik yang jelas. Pasalnya, kata dia, PDIP malah mendukung kandidat di luar partai daripada mengusung kadernya sendiri.
 
Padahal sejak awal, AUM bersama timnya telah bekerja keras dan berjuang mensosialisasikan diri dan juga membesar nama PDIP. Sehingga masyarakat Wajo bisa mengenal PDIP lebih dalam lagi. 
 
"Tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Sehingga saya telah bulat untuk menyampaikan bahwa saya mulai hari ini berhenti sebagai kader PDIP," tegasnya. 
 
AUM mengungkapkan, selama beberapa bulan diberikan tanggungjawab menjabat sebagai kepada Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan PDIP Wajo, ia gencar melakukan sosialisasi, termasuk menggarap hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Wajo.
 
Namun, tanpa disangka, justru PDIP Sulsel malah memberikan dukungan dan surat rekomendasi kepada bakal calon Bupati Wajo lain, yakni Amran Mahmud. Kendati demikian, AUM tidak akan lagi mempersoalkan keputusan itu sehingga menyampaikan pernyataan pengunduran diri.
 
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh jajaran PDIP apabila selama menjadi kader telah berbuat sesuatu yang kurang berkenan. "Luar biasa kebersamaan dengan PDIP selama ini. Akan tetapi, karena saya menganggap sikap dan komitmen politik yang tak sejalan, sehingga kita pun harus berlainan arah," tuturnya.
 
Kendati telah berhenti sebagai kader PDIP, AUM memastikan akan terus berjuang bersama timnya. Sebab, kata dia, memang sejak awal perjuangan AUM semata-mata untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat Wajo.
 
"Menjadi pemimpin atau tidak di tanah kelahiran saya di Kabupaten Wajo, itu tidak jadi masalah, karena memang selama belasan tahun, saya telah berkarya," kata AUM, yang selain dikenal sebagai mantan anggota TNI, juga selalu penemu dan formulator pupuk anorganik Super Tani Indonesia. 

Sumber

(Safari)





  • Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Elite Politik Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Elite Politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam pidato politiknya di perayaan HUT ke-51 PDIP menegaskan Pemilihan umum (pemilu) bukanlah alat yang bisa digunakan oleh para elite untuk melanggengkan kekuasaannya. Apalagi dengan menghalalkan segala cara.